Senin, 02 Juni 2014

Media Pembelajaran



RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BIDANG STUDY PENJAS-ORKES
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan pesrtadidik melalui kegiatan bembingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU R.I. NO. 2 tahun 1989, bab 1, pasal 1). Menurut (Oemar Hamalik, 2013: 3) mengungkapkan bahwa pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikin akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.
Dari hal tersebut diatas maka, Pendidikan adalah sebuah proses transformasi nilai budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Dalam proses transformasi ini ada perpindahan nilai yang dihantarkan oleh seorang kepada orang lain dalam situasi tertentu, untuk sebuah tujuan. Pendidikan merupakan sebuah proses  kegiatan yang memerlukan suatu rancangan untuk menata kegiatan tersebut. Semakin baik suatu  rancangan kegiatan maka semakin maksimal hasil yang akan dicapai. dalam proses pendidikan ada nilai yang dihantarkan, nilai ini disebut dengan nilai pendidikan. Bila kita pilih nilai yang tepat untuk dikemas dalam proses pendidikan maka kita akan menuai hasil yang tepat pula di masa depan. Dan dalam proses pendidikan, khususnya situasi yang mengiringi kegiatan pembelajaran, yang merupakan suatu keadaan dimana proses pendidikan itu  berlangsung. Maka rancangan yang baik sangatlah menunjang berlangsungnya proses pendidikan secara efektif dan efisien serta tepat sasaran.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Dalam proses belajar cenderung melibatkan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan  oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Prilaku guru adalah membelajarkan dan prilaku siswa adalah belajar. Kedua prilaku tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran yang diberikan bisa berupa pengetahuan tentang nilai–nilai kesusilaan, seni, sikap, norma agama, ketrampilan dan lainnya. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran ada bebrapa faktor yang yang harus menjadi pertimbangan bagi seorang pendidik, yakni pebelajar, tujuan, materi, strategi dan evaluasi. 
Agar keberhasilan proses  pembelajaran dapat di capai dan bahan ajar  yang akan disampaikan akan memberi perubahan terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Maka sebaiknya  seorang tenaga pendidik sebelum melakukan kegiatan pembelajaran  terlebih dahulu membuat rancangan pembelajaran. Dalam mengembangkan rancangan  pembelajaran diharapkan guru menggunakan salah satu model rancangan  pembelajaran yang di anggap cocok untuk di kembangkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Salah satu model yang dapat digunakan dalam merancang pembelajaran ialah rancangan pembelajaran model ASSURE, rancangan model  pembelajaran model ini diharapkan   akan  memberi pengaruh terhadap pencapaian  tujuan pembelajaran yang  efektif dan efisien. 
B.  Tujuan
Adapupun tujuan dari model ini adalah untuk menyusun rancangan pembelajaran Siswa Kelasa IV SDN 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan kabupaten tanah datar pada bidang study penjas-orkes materi sepak bola.
C.  Manfaat
Model ini sangat bermanfaat bagi guru bidang study penjas-orkes untuk bahan perencanaan pengajaran yang memanfaat kan media pembelajaran untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang baik bagi guru pada materi permainan sepak bola


BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Secara Umum
Media sebagai alat bantu mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagi bagian yang seharusnya demanfaatkan oleh dosen atau guru dalam proses pembelajaran. Banyak berbagai jenis media yang dapat digunakan yag disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan maupun materi yang yang akan disampaikan.
Media, bentuk jamak dari perantara(medium), merupakan sarana komunikasi, berasal dari bahasa latin. Istilah ini merujuk pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Menurut Gagne (1970) media adalah beberapa jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs (1977) menyatakan bahwa media merupakan segala alat fisik yang nyata menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yag digunakan orang untuk menyalurkan pesan agtau informasi. Sementara asosiasi pendidikan nasional (National Education Association/ NEA), memiliki pandangan bahwa media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap atau retensi belajar siswa terhadap materi pembelajaran (Miarso, 1986: 49).
Berdasarkan bebarapa penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar , hingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri mereka. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.
Ketepatan memilih media dalam pembelajaran sangat tergentung pada pengetahuan dan pengalaman dosen dan guru tentang ragam media, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang canggih. Untuk itu melalui bahan ajar diharapkan dosen dan guru mengenal media dalam dalam pembelajaran
Adapun Enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar, diantaranya ialah;
1.    Teks, merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer dan lainnya.
2.    Media lainnya yang umum digunakan dalam belajar adalah audio.  Audio mencakup apa saja yang bisa kita dengar, seperti suara orang, musik, suara mesin, suara bising dsb. Suara- suara tersebut bisa terdengar dengan tanpa sengaja dan bisa berupa suara yang sengaja direkam.
3.    Visual juga sering digunakan, media ini meliputi diagram pada sebuah poster, buku, foto, dll.
4.    video, merupakan media yang menampilkan gerakan, misalkan DVD, rekaman video, animasi komputer, dan lain- lain.
5.    Perekayasa, yaitu segala sesuatu yang bersifat tiga dimensi dan dapat disentuh, misalkan benda- benda.
6.    Manusia, seperti ahli bidang studi, guru, siswa, dll
Secara umum media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dan siswa, penggunaan media juga memberikan manfaat bagi keduanya, antara lain sebagai berikut (Smaldino, 2008):
1.    Pemanfaatan teknologi dan media oleh guru. Teknologi dan media bisa digunakan untuk mendukung penjelasan yang berpusat pada guru. Teknologi dan media dapat membantu guru menjelaskan materi pelajaran. Guru dapat merancang bahan pelajaran dengan baik untuk meningkatkan dan memajukan pembelajaran.
2.    Pemanfaatan teknologi dan media oleh siswa. Teknologi dan media dapat digunakan siswa dengan berbagai cara untuk meningkatkan belajar. Pemanfaatan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa dapat memberikan waktu bagi guru memeriksa, memperbaiki permasalahan siswa, berkonsultasi dengan siswa secara individu dan mengajar perorangan dalam kelompok kecil. 

B. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan langkah dalam melaksnaakan pembelajaran dalam ruang kelas secara  sisitematis dengan cara memadukan teknologi dan media. Di tinjau dari strukturnya model ASSURE di rumuskan berdasarkan kata kerja yang disingkat dengan nama ASSURE, penjabaran dari singkatan kata itu sendiri adalah analize ,state, select, utilize, require, dan evaluate.Model ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntut pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Menurut Smaldino, dkk (2007) ASSURE terdiri dari enam  komponen, seluruh komponen tersebut merujuk pada kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam mengelola proses belajar mengajar .
1.    A berarti Analyze learners.
2.    S berarti State standard and Objectives.
3.    S yang kedua berarti Select strategi, technology, media, and materials.
4.    U berarti Utilize technology, media and maerials.
5.    R berarti Require learner participation.
6.    E berarti Evaluated and revise.
Maka Rincian huruf demi huruf yang tidak hanya merupakan penjabatran dari singkatan kata ASSURE, namun penjabaran huruf- huruf dari kata ASSURE ini juga merupakan rincian langkah- langkah dalam membuat perancangan pembelajaran. Adapun penjabaran dari langkah – langkah  tersebut, yakni:
1.    Tahap  Pertama :Analyze Learner  (Analisis Pebelajar)
Dalam merancang pembelajaran, pebelajar adalah hal yang teramat penting. Apapun bentuk produk, model rancangan pembelajaran semuanya diupayakan demi terwujudnya proses pembelajaran. Penganalisaan pebelajar dilakukan untuk mendapatkan  kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal.dalam melakukan analisis pebelajar ada bebrapa hal yang perlu dipertimbangkan, adapun bebrapa faktor kunci dalam melakukan analisis pebelajar yaitu, a)    general characteristics (karakteristik umum), b)   specific entry competencies ( mendiagnosis kemampuan awal pembelajar) dan c)    learning style (gaya belajar).
2.    Tahap Kedua : State Standards And Objectives (Meremuskan  Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran sekhusus mungkin, tujuan dapat dijabarkan dalam silabus, buku teks, kurikulum, atau dapat juga dikembangkan oleh guru itu sendiri. Sementara standar  mengacu pada standar yang telah ditetapkan, yaitu standar nasional. Suatu tujuan bukanlah apa yang direncanakan oleh guru akan tetapi apa yang harus di capai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran.
3.    Tahap Ketiga: Select Strategies, Technology, Media, And Materials (Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar).
a.    Memilih Strategi
Jika merujuk pada ACRS (attention, relevant, confidence, dan satisfaction) maka strategi yang akan dipilih dalam perencanaan pembelajaran adalah strategi yang berpusat pada pengajar dan pebelajar. Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. ARCS dapat membantu strategi yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convidentdesain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b.    Memilih Teknologi dan Media
Memilih teknologi dan media serta bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan kondisi tertentu. Misalkan media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan tujuan yang akan dicapai. Pemilihan teknologi, format media dan sumber belajar sebaiknya disesuaikan dengan pokok bahasan dengan pertimbangan mengikutsertakan peran pebelajar untuk menggunakan terknologi, strategi dan materi untuk membantu pebelajar mencapai tujuan belajar
4.    Tahap Keempat: Utilize Technology, Media And Materials (Menggunakan Teknologi, Media Dan Bahan Ajar).
Pada tahap ini melibatkan perencanaan dan peran kita sebagai guru dalam menggunakan teknologi, media dan materi. Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya  mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a.    Pratinjau teknologi, media dan materi.
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum menyampaikannya dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
b.    Mempersiapkan teknologi, media dan materi.
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
c.    Mempersiapkan lingkungan belajar.
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d.     Mempersiapkan pebelajar
Apa yang dipelajari dalam proses pemeblajaran sangatlah bergantung pada bagaimana kita mempersiapkan peserta didik untuk mata pelajaran tertentu.
e.    Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar).
Jika pengalaman belajar adalah yang berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demontrasi, laytihan dan praktek ataupun tutorial
5.    Tahap Kelima: Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik).
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi  dan media serta teknologi yang kita gunakan dalam pembelajaran. Dengan melibatkan peran pebelajar untuk menggunakan terknologi, strategi dan materi akan dapat  membantu pebelajar mencapai tujuan belajarnya. Sebaiknya aktivitas proses pembelajaran  memungkinkan pebelajar menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima umpan balik. Seorang pengajar dituntut untuk  memiliki pengalaman dan menerapkan praktik, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan memberi informasi kepada siswa.
6.    Tahap Keenam: Evaluate and Revise (mengevaluasi dan merevisi).
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan revisi yang dilakukan dalam suatu pembelajaran menyangkut dengan strategi, teknologi dan media yang digunakan. Salah satu komponen kunci  evaluasi dan revisi terhadap suatu mata  pelajaran adalah masukan dari peserta didik. Dalam melakukan Penilaian sebaiknya tidak hanya menilai  tingkat  pencapaian tujuan belajar, namun juga menilai  keseluruhan proses pembelajaran dan dampak pembelajaran.


BAB III
RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN
MODEL ASSURE
Berdasarkan pertimbangan pembelajaran model ASSURE,  penulis ingin merancang pembelajaran dengan mengembangkan tahapan-tahapan rancangan pembelajaran dengan menerapkan  model ASSURE dalam ruang kelas. Rancangan yang penulis kembangkan mencakup komponen  yang diperlukan dalam melakukan perancangan pembelajaran yakni tahapan-tahapan yang sistematis untuk  menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta meminimalisir kesulitan- kesulitan  dalam proses pembelajaran.
 Rancangan pembelajaran dengan penerapan model ASSURE akan dilakukan pada pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan pada sekolah dasar kelas IV pada materi gerak dasar pada permainan sepak bola. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada materi ini dilaksanakan dengan tujuan siswa dapat melakukan dan memahami permainan sepak bola, sehingga karakter yang terbentuk dalam permainan ini adalah Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial,  dan Tanggung jawab. Dengan demikian rancangan pembelajaran penjas-orkes dengan penerapan model ANSURE yang dirancang harus dapat mengantarkan siswa kepada pengetahuan, pemahaman, dan karakter yang yang diinginkan.
Untuk mencapai tujuan dan karakter dari pembelajaran penjas-orkes sebagaimana yang telah dijabarkan, maka rancangan pembelajaran dengan penerapan model ANSURE dapat penulis rancang pada kelas IV SD N O7 koto Baru, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang akan diajarkan untuk tahun ajaran baru 2014/2015 semester satu/genap pada materi gerak dasar pada permainan bola besar (sepak bola)
A.  Penerapan model ASSURE
1.      Analisis SiswaKarakteristik umum
Siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan Kabuppaten Tanah Datar yang memiliki jumlah siswa 114 orang yang laki-laki 53 orang dan perempuan 61 orang. Pada kelas IV (empat) jumlah siswa 23 orang dengan siswa laki-laki 18 orang dan perempuan 5 orang. Sekolah ini merupakan yang jumlah siswanya yang cukup banyak dibanding sekolah-sekolah yang ada di kecamatan pariangan. Tingkat kemampun belajar siswa dalam bidang olah raga cukup baik, karena fasilitas olah raga yang dimanfaatkan cukup memadai. Sehingga dalam praktek siswa mudah melaksanakan dan mampu melakukan apa yang diplajri dalam teori. Kemampuan rata-rata siswa dalam menguasi praktek dilapangan menghasilkan nilai yang cukup memuaskan. Ini dibuktikan pada kelulusan siswa kelas VI pada tahun 2012/2013 berhasil lulus dengan peringkat tujuh dari 28 sekolah yang ada dikecamatan pariangan. Untuk itu, kelanjutan prestasi Siswa di asumsikan dapat melaksanakan kegiatan secara baik dengan menggunakan kemampuan fisik, memiliki kemampuan memahami, menginterprestasi, dan menganalisis bahan pembelajaran.
2.    Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus dari siswa SD N 07 koto baru kecamatan pariangan, khsusnya pada siswa kelas IV. Dimana siswa telah memiliki pengetahuan dasar secara imum tentang pengetahuan bermaian sepak bola di lingkungan masyarakat.
3.    Gaya belajar
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda, hal ini harus menjadi perhatian guru mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi  dan respon ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik dalam ruang kelas , yakni: (1)  siswa senang belajar secara  visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca (2) ada juga gaya belajarnya audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna bagi dirinya  jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, (3) Siswa senang dengan gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa jika dia melakukan praktek sendiri. Perpaduan dari ketiga gaya tersebut sangatlah baik, akan tetapi pada saat tertentu siswa hanya akan menggunakan salah satunya dari ketiga gaya belajar tersebut.
B.   Menentukan Standar dan Tujuan.
Standar yang harus terpenuhi dalam pendidikan jasamani dan kesehatan mengaju pada standar nasional, yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan yang bertaraf formal. Terdiri dari 8 standar yang harus dilaksanakan, yaitu standar Isi, Proses, Kelulusan, Kependidikan, Sasaran, Pengelolaan, Pembiayaan dan penilaian. Kedelapan standar ini sangat berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, terutama standar isi dengan standar   proses.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan tujuan pendidikan nasional penjas-orkes dibutuhkan standar proses pendidikan, dimana dalam standar proses ini guru dan siswa berperan aktif untuk mencapai tujuan dengan beberapa perangkat. Oleh karena itu seorang pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik peserta didik baik dalam kelas maupun diluar kelas disamping ia harus membuat rancangan pembelajaran yang berupa perencanaan dan  pelaksanaan, ia  juga berhak mengetahui perkembangan dan kemampuan peserta didiknya secara menyeluruh baik dari aspek  kognitif, afektif dan psikomotorik.
C.  Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Materi
1.      Memilih strategi
Memilih strategi pembelajaran sebagai prosedur yang sistematik dalam dalam mengkomunikasikan bahan pelajaran kepada siswa agar dapat terwujudnya pencapain tujuan. Dalam memilih strategi guru sebaiknya memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Adapun Strategi pembelajaran  yang akan digunakan dalam ruang kelas  merujuk pada ARCS (Attention, Relevant,  Convident, Satisfaction), yakni strategi yang berpusat pada guru dan siswa.
2.      Memilih teknologi, media dan materi.
Dalam memilih teknologi dan media yang akan digunakan dalam kelas harus mempertimbangkan keterpaduan dengan pemilihan  materi pelajaran yang akan diajarkan. Alokasi waktu yang akan digunakan untuk setiap langkah-langkah proses pembelajaran juga perlu menjadi pertimbangan guru dalam memilih teknologi, strategi dan materi ajar.
D.  Menggunakan Teknologi Media dan Materi
Menggunakan teknologi dan media untuk menyampaikan materi ajar dalam meningkatkan belajar siswa. Untuk penggunaan terknologi, media dan materi mengikuti proses 5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare (lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah semuanya bisa dikondisikan untuk kondisi belajar, maka dilakukan kegiatan pembelajaran.
1.    Pratinjau teknologi, media dan materi.
Dalam melakukan pratinjau, kita sebagai guru mengidentifikasikan teknologi, media dan materi apa yang sesuai dengan karakter siswa, gaya belajarnya dan tujuan yang akan dicapai. Misalkan dalam mata pelajaran bidang study Pendidikan penjas-orkes kita melakukan pratinjau tentang penggunaan teknologi dan media yang tepat yang melibatkan aktifitas untuk pengayaan pengetahuan, latihan dan praktek tentang materi ajar tertentu. Rancangan pembelajaran dengan tahapan- tahapan penyampaian materi kita sesuaikan dengan teknologi, media dan materi.
2.    Menyiapkan teknologi media dan materi.
Penyiapan teknologi, media dan materi yang akan mendukung aktifitas pengajaran yang akan dilaksanakan dalam ruang kelas IV pada SD N 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan, yaitu mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengajar. Adapun teknologi dan media yang akan dipersiapkan adalah video pembelajaran tentang materi sepak bola. Penggunaan video ini dikarenakan pertimbangan karater siswa yang kurang menarik jika pembelajaran hanya terpusat pada buku teks saja. Oleh karena pertimbangan tersebut maka digunakanlah video pembelajaran  untuk menyampaikan materi sepak bola pada mata pelajaran bidang study pendidikan penjas-orkes.
3.    Menyiapkan lingkungan
Jika berbicara tentang lingkungan belajar, maka penyiapan lingkungan belajar untuk aktifitas belajar hanya terjadi di ruang kelas dengan bentuk persegi, ukuran yang memadai untuk menampung 25 orang siswa, Ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis, kursi, meja dan perlengkapan pembelajaran lainnya. Fasilitas ruang kelas di atur untuk dapat menggunakan teknologi, media untuk mengkomunikasikan materi.
4.    Menyiapkan peserta didik
Apa yang dipelajari dalam suatu kegiatan belajar siswa sangatlah bergantung dari bagaimana kita sebagai seorang guru mempersiapkan peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Misalkan salah satunya menyiapkan posisi duduk peserta didik yang nyaman untuk mengikuti proses pembelajaran.
5.    Menyediakan pengalaman belajar
Pengalaman belajar yang dipersiapkan yaitu berpusat pada guru dan siswa, siswa dipersiapkan untuk aktif dalam membentuk pengalaman belajar mereka, namun guru juga ikut membantu membentuk pengalaman belajar siswa.
6.    Mengharuskan partisipasi pebelajar
Partisipasi dalam pembelajaran sangatlah dibutuhkan, dalam penerapan model ASSURE pada siswa kelas IV SD N 07 Koto Baru, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hal ini terlihat mulai dari siswa menyaksikan tayangan video pembelajaran tentang materi sepak bola dalam ruang kelas, kemudian mereka membahas dan mendiskusikannya bersama teman sekelas dan juga guru.
7.    Mengevaluasi dan merevisi
Membahas mengenai evaluasi dan revisi, terkait dengan hasil belajar. Ada beberapa hal yang akan dievaluasi dan direvisi, yaitu hasil belajar teknologi dan media yang dipilih serta evaluasi pebelajar.
a.      Evaluasi
1)   Evaluasi Autentik, yaitu mengharuskan pebelajar untuk menggunakan proses yang sesuai dengan konten dan  bagaimana konten tersebut direalisasikan dalam kehidupannya. Pada bidang study pendidikan penjas-orkes dievaluasi bagaimana kemampuan pebelajar untuk memahami teknik dasar dalam permainan sepak bola dan dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Penilaian autentik ini akan didukung dengan portofolio yang dimiliki pebelajar selama melakukan proses pembelajaran, baik tugas kelompok maupun tugas pribadi.  Portofolio yang dibuat pebelajar menggambarkan pencapaian pebelajar terkait dengan analisis, sintesis dan evaluasi. Portofolio bisa dalam bentuk  portofolio eletronik maupun portofolio tradisional.
2)   Evaluasi strategi, teknologi dan media akan dilakukan dengan melakukan survei dan observasi. Survei dilakukan dengan cara membagikan daftar pertanyaan berupa pendapat pebelajar terhadap strategi, teknologi dan media yang digunakan. Sedangkan observasi digunakan untuk melihat secara langsung umpan balik pebelajar dari strategi, teknologi dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran tentang materi sepak bola.
3)   Evaluasi pebelajar dilakukan dengan membuat rekaman video berisi kegiatan pembelajaran. Dari video yang diperoleh, pembelajar dapat melihat seluruh rangkaian kegiatan diri mereka, sehingga siswa dapat memperbaiki kesalahan atau menyempurnakan kekurangannya.
4)   Evaluasi Guru  bisa dilakukan dengan meminta siswa memberikan saran-saran dan masukan.   Penilaian juga bisa dilakukan oleh rekan- rekan, rekan dapat melakukan pemantauan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan meminta saran untuk melakukan perbaikan.
b.      Revisi
Setelah melakukan evaluasi, tahap akhir ialah melakukan revisi. Tahap revisi ini dilakukan apabila rangkaian tahapan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan yang ditelah ditetapkan, oleh karenanya perlu direvisi.


BAB IV
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah
:   SD N 07 KOTO BARU
Mata Pelajaran
:   Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester
:  IV [ empat ] / 1 [ satu ]      
Pertemuan ke
:   1 [ satu ]
Alokasi Waktu
:   2 x 35 menit


Standar kompetensi
:
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi dasar
:
Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja  sama, sportivitas, dan kejujuran
Indikator
:
·  Menendang bola dengan berbagai bagian kaki
·  Menggiring bola dengan control yang baik
·  Melakukan mengoper bola berpasangan/ berkelompok
·  Melakukan  variasi gerakan dasar  : menggiring, mengoper, menendang berpasangan dengan control yang baik.
·  Menjelaskan peraturan permainan sepak bola
·  Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi
·  Bermain dengan kerjasama tim ,menjungjung sportifitas

A.     Tujuan Pembelajaran:
  • Siswa dapat melakukan dan memahami permainan sepak bola

B.     Karakter siswa yang diharapkan : 
Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial,  Tanggung jawab

C.           Materi Ajar (Materi Pokok):
  • Permainan Bola Besar / Sepak Bola
D.     Strategi yang digunakan
1. Strategi yang berpusat pada guru
2. Strategi yang berpusat pada siswa

E.     Metode Pembelajaran:
  • Ceramah
  • Demonstrasi
  • Praktek

F.      Langkah-langkah Pembelajaran
  • Kegiatan Awal:
1.Matei
- Mengkondisikan tempat duduk siswa.
Mengucapkan salam.
- Memberikan arahan mengenai materi dan memotivasi siswa.
- Membagi siswa berkelompok.
- Menjelaskan meteri dengan media vidio.
2.Praktek
- Siswa dibariskan menjadi empat barisan
- Mengecek kehadiran siswa
- Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
- Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti
- Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari

  • Kegiatan Inti:
Eksplorasi 
 Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
  • Menjelaskan dan mempraktekkan peraturan yang terdapat dalanm permainan sepak bola
  • melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan 
  •  memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
 Elaborasi 
Dalam kegiatan elaborasi, guru 
  • Pemantapan tekhnik bermain
  • Mendemonstrasikan tekhnik kerjasama antar tim dan menjungjung tinggi sportivitas
  • Membagi kelompok menjadi beberapa kelompok
  • Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi
  •      Melakukan gerakan menendang bola  dengan kaki bagian dalam, bagian luar, dengan ujung kaki, dan dengan kura-kura kaki dilakukan dengan berpasangan / perorangan
  • Melakukan gerakan  menggiring bola berjalan, berlari perorangan atau berpasangan
  • Melakukan gerakan variasi menggiring, mengontrol, dan menendang bola ke gawang berpasangan atau perorangan
  • memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
  •   memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
  • memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
  •   memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
  • memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
 Konfirmasi 
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 
  •  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
  • Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Penutup 
Dalam kegiatan penutup, guru:
  • Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan
  • Memperbaikai tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik  dalam permainan sepak bola
G.    Alat dan Sumber Belajar:
  • Buku Penjaskes kls. 4
  • Komputer/leptop
  • LCD proyektor
  • Lapangan sepak bola
  • Pluit
  • Bola sepak
  • Gawang
  • Stop watch
  • Scoring board
H.    Penilaian:
Nilai  Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·       Disiplin,
·       Kerja keras
·       Kreatif,
·       Demokratif
·        Rasa Ingin tahu,
·       Cinta tanah air,
·       Bersahabat,
·       Menghargai prestasi,
·       Gemar membaca,
·       Peduli lingkungan,
·       Peduli sosial,
·       Tanggung jawab
·  Menendang bola dengan berbagai bagian kaki
·  Menggiring bola dengan control yang baik
·  Melakukan mengoper bola berpasangan/ berkelompok
·  Melakukan  variasi gerakan dasar  : menggiring, mengoper, menendang berpasangan dengan control yang baik.
·  Menjelaskan peraturan permainan sepak bola
·  Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi
·  Bermain dengan kerjasama tim ,menjungjung sportifitas
Tes
Praktik
- Tes
Ketram
pilan
- Penga- matan
·  Lakukan menendang bola dengan kura-kura kaki
·  lakukan  menendang bola dengan kaki bagian dalam
·  Lakukan menendang bola dengan kaki bagian luar
·  Lakukan menggiring dang mengirim bola ber pasangan

FORMAT KRITERIA PENILAIAN      
&       Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&       Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Pengetahuan



Praktek

Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1

 LEMBAR PENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan

Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.







   CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@    Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

                                                                                       
                                                                                        ............, ......................2014
        Mengetahui                                                                               
        Kepala Sekolah                                                             SYAFRIYON
  

BAB V
PENUTUP
            Pendidik dalam proses  pembelajaran diharapkan dapat membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta bagaimana siswa bisa belajar dengan kreatif, efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut  salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model ASSURE, sebagaimana penjabarannya dalam makalah ini. Berdasarkan bahasan tentang rancangan pembelajaran model ASSURE di atas,  maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang pembelajaran pada bidang study pendidikan penjas-orkes materi sepak bola dapat  dibantu dengan rancangan model ASSURE. Dimana Model ASSURE melibatkan tahapan- tahapan kegiatan pembelajaran yang dapat menjadi acuan dalam menganalisis pebelajar, menentukan tujuan, memilih strategi, memilih teknologi, media dan materi sehingga membuat pebelajar berpartisipasi aktif sampai pada tahap menilai dan merevisi.

DAFTAR BACAAN
Edy Sih Mitranto & Slamet (2010). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan (PENJASKES). Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: CV Adi Perkasa
Kemp, Jerrold & Dayton D,K. (1998). Planning, Producing and Using Instructional Media, 6th  edition. New York: Harper & Row Publishers
Nana Sudjana, dkk (1990). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Nasution,(2008). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik oemar, (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Smaldino, Heinich, Molenda, Russel. (2008) Instructional Media and Technologies For Learning ,(9th  edition), new york : Macmillan Publishing Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar