RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BIDANG STUDY PENJAS-ORKES
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan pesrtadidik melalui kegiatan bembingan,
pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU R.I. NO. 2
tahun 1989, bab 1, pasal 1). Menurut (Oemar Hamalik, 2013: 3) mengungkapkan
bahwa pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan
demikin akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk
berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.
Dari
hal tersebut diatas maka, Pendidikan adalah sebuah proses transformasi nilai
budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Dalam proses transformasi
ini ada perpindahan nilai yang dihantarkan oleh seorang kepada orang lain dalam
situasi tertentu, untuk sebuah tujuan. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang memerlukan suatu rancangan
untuk menata kegiatan tersebut. Semakin baik suatu rancangan kegiatan maka semakin maksimal
hasil yang akan dicapai. dalam proses pendidikan ada nilai yang dihantarkan,
nilai ini disebut dengan nilai pendidikan. Bila kita pilih nilai yang tepat
untuk dikemas dalam proses pendidikan maka kita akan menuai hasil yang tepat
pula di masa depan. Dan dalam proses pendidikan, khususnya situasi yang
mengiringi kegiatan pembelajaran, yang merupakan suatu keadaan dimana proses
pendidikan itu berlangsung. Maka
rancangan yang baik sangatlah menunjang berlangsungnya proses pendidikan secara
efektif dan efisien serta tepat sasaran.
Belajar
pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu siswa. Dalam proses belajar cenderung melibatkan proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa.
Prilaku guru adalah membelajarkan dan prilaku siswa adalah belajar. Kedua
prilaku tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran yang
diberikan bisa berupa pengetahuan tentang nilai–nilai kesusilaan, seni, sikap,
norma agama, ketrampilan dan lainnya. Untuk mencapai keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran ada bebrapa faktor yang yang harus menjadi pertimbangan
bagi seorang pendidik, yakni pebelajar, tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
Agar
keberhasilan proses pembelajaran dapat
di capai dan bahan ajar yang akan
disampaikan akan memberi perubahan terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Maka sebaiknya seorang tenaga pendidik
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
terlebih dahulu membuat rancangan pembelajaran. Dalam mengembangkan
rancangan pembelajaran diharapkan guru
menggunakan salah satu model rancangan
pembelajaran yang di anggap cocok untuk di kembangkan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Salah satu model yang dapat
digunakan dalam merancang pembelajaran ialah rancangan pembelajaran model
ASSURE, rancangan model pembelajaran
model ini diharapkan akan memberi pengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. Tujuan
Adapupun
tujuan dari model ini adalah untuk menyusun rancangan pembelajaran Siswa Kelasa
IV SDN 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan kabupaten tanah datar pada bidang study
penjas-orkes materi sepak bola.
C. Manfaat
Model
ini sangat bermanfaat bagi guru bidang study penjas-orkes untuk bahan
perencanaan pengajaran yang memanfaat kan media pembelajaran untuk menciptakan
sebuah pembelajaran yang baik bagi guru pada materi permainan sepak bola
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Secara Umum
Media
sebagai alat bantu mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagi bagian yang
seharusnya demanfaatkan oleh dosen atau guru dalam proses pembelajaran. Banyak
berbagai jenis media yang dapat digunakan yag disesuaikan dengan kondisi waktu,
keuangan maupun materi yang yang akan disampaikan.
Media,
bentuk jamak dari perantara(medium), merupakan sarana komunikasi, berasal dari
bahasa latin. Istilah ini merujuk pada segala sesuatu yang membawa informasi
antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Menurut Gagne (1970) media adalah
beberapa jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Briggs (1977) menyatakan bahwa media merupakan segala alat fisik yang
nyata menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi teknologi
dan komunikasi pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yag
digunakan orang untuk menyalurkan pesan agtau informasi. Sementara asosiasi
pendidikan nasional (National Education Association/ NEA), memiliki pandangan
bahwa media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat
bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi
belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi
lebih sederhana, konkrit, serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat
berfungsi untuk mempertinggi daya serap atau retensi belajar siswa terhadap
materi pembelajaran (Miarso, 1986: 49).
Berdasarkan
bebarapa penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dalam merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar , hingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri mereka. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan
komunikasi dan belajar.
Ketepatan
memilih media dalam pembelajaran sangat tergentung pada pengetahuan dan
pengalaman dosen dan guru tentang ragam media, mulai dari media yang sederhana
sampai pada media yang canggih. Untuk itu melalui bahan ajar diharapkan dosen
dan guru mengenal media dalam dalam pembelajaran
Adapun
Enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar, diantaranya ialah;
1.
Teks, merupakan karakter alfanumerik
yang mungkin ditampilkan dalam format seperti buku, poster, papan tulis, layar
komputer dan lainnya.
2.
Media lainnya yang umum digunakan
dalam belajar adalah audio. Audio
mencakup apa saja yang bisa kita dengar, seperti suara orang, musik, suara
mesin, suara bising dsb. Suara- suara tersebut bisa terdengar dengan tanpa
sengaja dan bisa berupa suara yang sengaja direkam.
3.
Visual juga sering digunakan, media
ini meliputi diagram pada sebuah poster, buku, foto, dll.
4.
video, merupakan media yang
menampilkan gerakan, misalkan DVD, rekaman video, animasi komputer, dan lain-
lain.
5.
Perekayasa, yaitu segala sesuatu yang
bersifat tiga dimensi dan dapat disentuh, misalkan benda- benda.
6.
Manusia, seperti ahli bidang studi,
guru, siswa, dll
Secara
umum media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dan siswa, penggunaan media
juga memberikan manfaat bagi keduanya, antara lain sebagai berikut (Smaldino,
2008):
1.
Pemanfaatan teknologi dan media oleh
guru. Teknologi dan media bisa digunakan untuk mendukung penjelasan yang
berpusat pada guru. Teknologi dan media dapat membantu guru menjelaskan materi
pelajaran. Guru dapat merancang bahan pelajaran dengan baik untuk meningkatkan
dan memajukan pembelajaran.
2.
Pemanfaatan teknologi dan media oleh
siswa. Teknologi dan media dapat digunakan siswa dengan berbagai cara untuk
meningkatkan belajar. Pemanfaatan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa
dapat memberikan waktu bagi guru memeriksa, memperbaiki permasalahan siswa,
berkonsultasi dengan siswa secara individu dan mengajar perorangan dalam
kelompok kecil.
B. Model ASSURE
Model
ASSURE merupakan langkah dalam melaksnaakan pembelajaran dalam ruang kelas
secara sisitematis dengan cara memadukan
teknologi dan media. Di tinjau dari strukturnya model ASSURE di rumuskan
berdasarkan kata kerja yang disingkat dengan nama ASSURE, penjabaran dari
singkatan kata itu sendiri adalah analize ,state, select, utilize, require, dan
evaluate.Model ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntut pembelajar
secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif.
Menurut Smaldino, dkk (2007) ASSURE terdiri dari enam komponen, seluruh komponen tersebut merujuk
pada kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam mengelola proses belajar
mengajar .
1.
A berarti Analyze learners.
2.
S berarti State standard
and Objectives.
3.
S yang kedua berarti Select
strategi, technology, media, and materials.
4.
U berarti Utilize technology,
media and maerials.
5.
R berarti Require learner
participation.
6.
E berarti Evaluated and
revise.
Maka
Rincian huruf demi huruf yang tidak hanya merupakan penjabatran dari singkatan
kata ASSURE, namun penjabaran huruf- huruf dari kata ASSURE ini juga merupakan
rincian langkah- langkah dalam membuat perancangan pembelajaran. Adapun
penjabaran dari langkah – langkah
tersebut, yakni:
1.
Tahap Pertama :Analyze Learner (Analisis Pebelajar)
Dalam merancang pembelajaran, pebelajar adalah
hal yang teramat penting. Apapun bentuk produk, model rancangan pembelajaran
semuanya diupayakan demi terwujudnya proses pembelajaran. Penganalisaan pebelajar dilakukan untuk
mendapatkan kebutuhan belajar siswa yang
urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam
pembelajaran secara maksimal.dalam melakukan analisis pebelajar ada bebrapa hal
yang perlu dipertimbangkan, adapun bebrapa faktor kunci dalam melakukan
analisis pebelajar yaitu, a) general
characteristics (karakteristik umum), b) specific
entry competencies ( mendiagnosis kemampuan awal pembelajar) dan
c) learning style (gaya belajar).
2.
Tahap Kedua : State
Standards And Objectives (Meremuskan
Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran sekhusus
mungkin, tujuan dapat dijabarkan dalam silabus, buku teks, kurikulum, atau
dapat juga dikembangkan oleh guru itu sendiri. Sementara standar mengacu pada standar yang telah ditetapkan,
yaitu standar nasional. Suatu tujuan bukanlah apa yang direncanakan oleh guru
akan tetapi apa yang harus di capai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan
kompetensi tertentu dari pembelajaran.
3.
Tahap Ketiga: Select
Strategies, Technology, Media, And Materials (Memilih Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan Ajar).
a.
Memilih Strategi
Jika merujuk pada ACRS (attention, relevant, confidence, dan
satisfaction) maka strategi yang akan dipilih dalam perencanaan pembelajaran
adalah strategi yang berpusat pada pengajar dan pebelajar. Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan
standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan
motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. ARCS dapat membantu
strategi yang dapat membangun Attention (perhatian) siswa,
pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan
dan tujuan, Convident , desain pembelajaran
dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari
usaha belajar siswa.
b.
Memilih Teknologi dan Media
Memilih teknologi
dan media serta bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran sebaiknya
mempertimbangkan kondisi tertentu. Misalkan media yang tersedia, keanekaragaman
siswa dan tujuan yang akan dicapai. Pemilihan teknologi, format media dan
sumber belajar sebaiknya disesuaikan dengan pokok bahasan dengan pertimbangan
mengikutsertakan peran pebelajar untuk menggunakan terknologi, strategi dan
materi untuk membantu pebelajar mencapai tujuan belajar
4.
Tahap Keempat: Utilize Technology,
Media And Materials (Menggunakan
Teknologi, Media Dan Bahan Ajar).
Pada tahap ini melibatkan perencanaan dan
peran kita sebagai guru dalam menggunakan teknologi, media dan materi. Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada,
sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a.
Pratinjau teknologi, media dan
materi.
Pendidik harus
melihat dulu materi sebelum menyampaikannya dalam kelas dan selama proses
pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan
memperhatikan tujuannya.
b.
Mempersiapkan teknologi, media dan
materi.
Pendidik harus
mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik.
Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus
menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
c.
Mempersiapkan lingkungan belajar.
Pendidik harus
mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan
media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d.
Mempersiapkan pebelajar
Apa yang
dipelajari dalam proses pemeblajaran sangatlah bergantung pada bagaimana kita
mempersiapkan peserta didik untuk mata pelajaran tertentu.
e.
Menyediakan pengalaman belajar
(terpusat pada pengajar atau pembelajar).
Jika pengalaman
belajar adalah yang berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi,
demontrasi, laytihan dan praktek ataupun tutorial
5.
Tahap Kelima: Require Learner
Parcipation (Mengembangkan
Partisipasi Peserta Didik).
Tujuan utama dari
pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media
serta teknologi yang kita gunakan dalam pembelajaran. Dengan melibatkan peran
pebelajar untuk menggunakan terknologi, strategi dan materi akan dapat membantu pebelajar mencapai tujuan
belajarnya. Sebaiknya aktivitas proses pembelajaran memungkinkan pebelajar menerapkan pengetahuan
atau kemampuan baru dan menerima umpan balik. Seorang pengajar dituntut
untuk memiliki pengalaman dan menerapkan praktik, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan memberi informasi
kepada siswa.
6.
Tahap Keenam: Evaluate and
Revise (mengevaluasi
dan merevisi).
Penilaian
dan perbaikan adalah aspek yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran. Penilaian dan revisi yang dilakukan dalam suatu pembelajaran
menyangkut dengan strategi, teknologi dan media yang digunakan. Salah satu
komponen kunci evaluasi dan revisi
terhadap suatu mata pelajaran adalah
masukan dari peserta didik. Dalam melakukan Penilaian sebaiknya tidak hanya
menilai tingkat pencapaian tujuan belajar, namun juga
menilai keseluruhan proses pembelajaran
dan dampak pembelajaran.
BAB III
RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN
MODEL ASSURE
Berdasarkan pertimbangan pembelajaran model
ASSURE, penulis ingin merancang
pembelajaran dengan mengembangkan tahapan-tahapan rancangan pembelajaran dengan
menerapkan model ASSURE dalam ruang
kelas. Rancangan yang penulis kembangkan mencakup komponen yang diperlukan dalam melakukan perancangan
pembelajaran yakni tahapan-tahapan yang sistematis untuk menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif dan efisien serta meminimalisir kesulitan- kesulitan dalam proses pembelajaran.
Rancangan
pembelajaran dengan penerapan model ASSURE akan dilakukan pada pembelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan pada sekolah dasar kelas IV pada materi gerak
dasar pada permainan sepak bola. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada materi
ini dilaksanakan dengan tujuan siswa dapat melakukan dan memahami permainan
sepak bola, sehingga karakter yang terbentuk dalam permainan ini adalah
Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air,
Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli
lingkungan, Peduli sosial, dan Tanggung
jawab. Dengan demikian rancangan pembelajaran penjas-orkes dengan penerapan
model ANSURE yang dirancang harus dapat mengantarkan siswa kepada pengetahuan,
pemahaman, dan karakter yang yang diinginkan.
Untuk mencapai tujuan dan karakter dari
pembelajaran penjas-orkes sebagaimana yang telah dijabarkan, maka rancangan
pembelajaran dengan penerapan model ANSURE dapat penulis rancang pada kelas IV
SD N O7 koto Baru, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang akan
diajarkan untuk tahun ajaran baru 2014/2015 semester satu/genap pada materi
gerak dasar pada permainan bola besar (sepak bola)
A. Penerapan model ASSURE
1. Analisis
SiswaKarakteristik umum
Siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan
Pariangan Kabuppaten Tanah Datar yang memiliki jumlah siswa 114 orang yang
laki-laki 53 orang dan perempuan 61 orang. Pada kelas IV (empat) jumlah siswa
23 orang dengan siswa laki-laki 18 orang dan perempuan 5 orang. Sekolah ini
merupakan yang jumlah siswanya yang cukup banyak dibanding sekolah-sekolah yang
ada di kecamatan pariangan. Tingkat kemampun belajar siswa dalam bidang olah
raga cukup baik, karena fasilitas olah raga yang dimanfaatkan cukup memadai.
Sehingga dalam praktek siswa mudah melaksanakan dan mampu melakukan apa yang
diplajri dalam teori. Kemampuan rata-rata siswa dalam menguasi praktek
dilapangan menghasilkan nilai yang cukup memuaskan. Ini dibuktikan pada
kelulusan siswa kelas VI pada tahun 2012/2013 berhasil lulus dengan peringkat
tujuh dari 28 sekolah yang ada dikecamatan pariangan. Untuk itu, kelanjutan
prestasi Siswa di asumsikan dapat melaksanakan kegiatan secara baik dengan
menggunakan kemampuan fisik, memiliki kemampuan memahami, menginterprestasi,
dan menganalisis bahan pembelajaran.
2. Karakteristik
Khusus
Karakteristik khusus dari siswa SD N
07 koto baru kecamatan pariangan, khsusnya pada siswa kelas IV. Dimana siswa
telah memiliki pengetahuan dasar secara imum tentang pengetahuan bermaian sepak
bola di lingkungan masyarakat.
3. Gaya
belajar
Gaya belajar yang dimiliki setiap
siswa berbeda-beda, hal ini harus menjadi perhatian guru mengantarkan peserta
didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dan respon ketertarikan terhadap
pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik
dalam ruang kelas , yakni: (1)
siswa senang belajar secara visual
(melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca (2) ada juga gaya
belajarnya audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna bagi
dirinya jika pelajarannya tersebut
didengarkan dengan serius, (3) Siswa senang dengan gaya belajar kinestetik
(melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa jika dia
melakukan praktek sendiri. Perpaduan dari ketiga gaya tersebut sangatlah baik,
akan tetapi pada saat tertentu siswa hanya akan menggunakan salah satunya dari
ketiga gaya belajar tersebut.
B. Menentukan Standar dan Tujuan.
Standar yang harus
terpenuhi dalam pendidikan jasamani dan kesehatan mengaju pada standar
nasional, yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan yang bertaraf
formal. Terdiri dari 8 standar yang harus dilaksanakan, yaitu standar Isi,
Proses, Kelulusan, Kependidikan, Sasaran, Pengelolaan, Pembiayaan dan
penilaian. Kedelapan standar ini sangat berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya, terutama standar isi dengan standar
proses.
Dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran berdasarkan tujuan pendidikan nasional penjas-orkes
dibutuhkan standar proses pendidikan, dimana dalam standar proses ini guru dan
siswa berperan aktif untuk mencapai tujuan dengan beberapa perangkat. Oleh
karena itu seorang pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik
peserta didik baik dalam kelas maupun diluar kelas disamping ia harus membuat
rancangan pembelajaran yang berupa perencanaan dan pelaksanaan, ia juga berhak mengetahui perkembangan dan
kemampuan peserta didiknya secara menyeluruh baik dari aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.
C. Memilih Strategi, Teknologi, Media
dan Materi
1. Memilih
strategi
Memilih strategi pembelajaran sebagai
prosedur yang sistematik dalam dalam mengkomunikasikan bahan pelajaran kepada
siswa agar dapat terwujudnya pencapain tujuan. Dalam memilih strategi guru
sebaiknya memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat
mendukung pembelajaran. Adapun Strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam ruang kelas merujuk pada ARCS (Attention, Relevant, Convident, Satisfaction), yakni
strategi yang berpusat pada guru dan siswa.
2. Memilih
teknologi, media dan materi.
Dalam memilih teknologi dan media yang
akan digunakan dalam kelas harus mempertimbangkan keterpaduan dengan
pemilihan materi pelajaran yang akan
diajarkan. Alokasi waktu yang akan digunakan untuk setiap langkah-langkah
proses pembelajaran juga perlu menjadi pertimbangan guru dalam memilih
teknologi, strategi dan materi ajar.
D. Menggunakan Teknologi Media dan
Materi
Menggunakan teknologi dan media untuk menyampaikan
materi ajar dalam meningkatkan belajar siswa. Untuk penggunaan terknologi,
media dan materi mengikuti proses 5P, preview, prepare (teknologi, media
dan materi), prepare (lingkungan), prepare (pebelajar) and provide.
Setelah semuanya bisa dikondisikan untuk kondisi belajar, maka dilakukan
kegiatan pembelajaran.
1. Pratinjau
teknologi, media dan materi.
Dalam melakukan pratinjau, kita sebagai guru
mengidentifikasikan teknologi, media dan materi apa yang sesuai dengan karakter
siswa, gaya belajarnya dan tujuan yang akan dicapai. Misalkan dalam mata
pelajaran bidang study Pendidikan penjas-orkes kita melakukan pratinjau tentang
penggunaan teknologi dan media yang tepat yang melibatkan aktifitas untuk
pengayaan pengetahuan, latihan dan praktek tentang materi ajar tertentu.
Rancangan pembelajaran dengan tahapan- tahapan penyampaian materi kita
sesuaikan dengan teknologi, media dan materi.
2. Menyiapkan
teknologi media dan materi.
Penyiapan teknologi, media dan materi yang akan
mendukung aktifitas pengajaran yang akan dilaksanakan dalam ruang kelas IV pada
SD N 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan, yaitu mengumpulkan semua perlengkapan
yang dibutuhkan untuk mengajar. Adapun teknologi dan media yang akan
dipersiapkan adalah video pembelajaran tentang materi sepak bola. Penggunaan
video ini dikarenakan pertimbangan karater siswa yang kurang menarik jika
pembelajaran hanya terpusat pada buku teks saja. Oleh karena pertimbangan
tersebut maka digunakanlah video pembelajaran
untuk menyampaikan materi sepak bola pada mata pelajaran bidang study
pendidikan penjas-orkes.
3. Menyiapkan
lingkungan
Jika berbicara tentang lingkungan belajar, maka
penyiapan lingkungan belajar untuk aktifitas belajar hanya terjadi di ruang
kelas dengan bentuk persegi, ukuran yang memadai untuk menampung 25 orang
siswa, Ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis, kursi, meja dan perlengkapan
pembelajaran lainnya. Fasilitas ruang kelas di atur untuk dapat menggunakan
teknologi, media untuk mengkomunikasikan materi.
4. Menyiapkan
peserta didik
Apa yang dipelajari dalam suatu kegiatan belajar
siswa sangatlah bergantung dari bagaimana kita sebagai seorang guru
mempersiapkan peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Misalkan
salah satunya menyiapkan posisi duduk peserta didik yang nyaman untuk mengikuti
proses pembelajaran.
5. Menyediakan
pengalaman belajar
Pengalaman belajar yang dipersiapkan yaitu
berpusat pada guru dan siswa, siswa dipersiapkan untuk aktif dalam membentuk
pengalaman belajar mereka, namun guru juga ikut membantu membentuk pengalaman
belajar siswa.
6. Mengharuskan
partisipasi pebelajar
Partisipasi dalam pembelajaran sangatlah
dibutuhkan, dalam penerapan model ASSURE pada siswa kelas IV SD N 07 Koto Baru,
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hal ini terlihat mulai dari
siswa menyaksikan tayangan video pembelajaran tentang materi sepak bola dalam
ruang kelas, kemudian mereka membahas dan mendiskusikannya bersama teman sekelas
dan juga guru.
7. Mengevaluasi
dan merevisi
Membahas mengenai evaluasi dan revisi, terkait
dengan hasil belajar. Ada beberapa hal yang akan dievaluasi dan direvisi, yaitu
hasil belajar teknologi dan media yang dipilih serta evaluasi pebelajar.
a. Evaluasi
1) Evaluasi Autentik, yaitu mengharuskan pebelajar
untuk menggunakan proses yang sesuai dengan konten dan bagaimana konten tersebut direalisasikan
dalam kehidupannya. Pada bidang study pendidikan penjas-orkes dievaluasi
bagaimana kemampuan pebelajar untuk memahami teknik dasar dalam permainan sepak
bola dan dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Penilaian autentik ini akan
didukung dengan portofolio yang dimiliki pebelajar selama melakukan proses
pembelajaran, baik tugas kelompok maupun tugas pribadi. Portofolio yang dibuat pebelajar
menggambarkan pencapaian pebelajar terkait dengan analisis, sintesis dan
evaluasi. Portofolio bisa dalam bentuk
portofolio eletronik maupun portofolio tradisional.
2) Evaluasi strategi, teknologi dan media akan dilakukan
dengan melakukan survei dan observasi. Survei dilakukan dengan cara membagikan
daftar pertanyaan berupa pendapat pebelajar terhadap strategi, teknologi dan
media yang digunakan. Sedangkan observasi digunakan untuk melihat secara
langsung umpan balik pebelajar dari strategi, teknologi dan media yang
digunakan dalam proses pembelajaran tentang materi sepak bola.
3) Evaluasi pebelajar dilakukan dengan membuat
rekaman video berisi kegiatan pembelajaran. Dari video yang diperoleh,
pembelajar dapat melihat seluruh rangkaian kegiatan diri mereka, sehingga siswa
dapat memperbaiki kesalahan atau menyempurnakan kekurangannya.
4) Evaluasi Guru
bisa dilakukan dengan meminta siswa memberikan saran-saran dan
masukan. Penilaian juga bisa dilakukan
oleh rekan- rekan, rekan dapat melakukan pemantauan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dan meminta saran untuk melakukan perbaikan.
b. Revisi
Setelah
melakukan evaluasi, tahap akhir ialah melakukan revisi. Tahap revisi ini
dilakukan apabila rangkaian tahapan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan
yang ditelah ditetapkan, oleh karenanya perlu direvisi.
BAB IV
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
|
Nama Sekolah
|
: SD N 07 KOTO BARU
|
|
Mata
Pelajaran
|
: Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
|
|
Kelas/Semester
|
: IV [ empat ] / 1 [ satu ]
|
|
Pertemuan ke
|
: 1 [ satu ]
|
|
Alokasi
Waktu
|
: 2 x 35 menit
|
|
Standar
kompetensi
|
:
|
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan
sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
|
|
Kompetensi
dasar
|
:
|
Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar
sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran
|
|
Indikator
|
:
|
· Menendang bola dengan berbagai bagian kaki
· Menggiring bola dengan control yang baik
· Melakukan mengoper bola berpasangan/
berkelompok
· Melakukan
variasi gerakan dasar :
menggiring, mengoper, menendang berpasangan dengan control yang baik.
· Menjelaskan peraturan permainan sepak bola
· Bermain sepak bola dengan peraturan yang
dimodifikasi
· Bermain dengan kerjasama tim ,menjungjung
sportifitas
|
A. Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat melakukan dan memahami permainan sepak bola
B. Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin, Kerja keras, Kreatif,
Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi,
Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
C. Materi
Ajar (Materi Pokok):
- Permainan Bola Besar / Sepak Bola
D. Strategi
yang digunakan
1. Strategi yang berpusat pada guru
2. Strategi yang berpusat pada siswa
E. Metode Pembelajaran:
- Ceramah
- Demonstrasi
- Praktek
F. Langkah-langkah Pembelajaran
- Kegiatan Awal:
1.Matei
- Mengkondisikan tempat duduk siswa.
- Mengucapkan salam.
- Memberikan arahan mengenai materi dan memotivasi
siswa.
- Membagi siswa berkelompok.
- Menjelaskan meteri dengan media vidio.
2.Praktek
- Siswa dibariskan menjadi empat barisan
- Mengecek kehadiran siswa
- Menegur siswa yang tidak berpakaian
lengkap
- Melakukan gerakan pemanasan yang
berorientasi pada kegiatan inti
- Mendemonstrasikan materi inti yang akan
dilakukan/dipelajari
- Kegiatan Inti:
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Menjelaskan dan mempraktekkan peraturan yang terdapat dalanm permainan sepak bola
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
- memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
Dalam kegiatan elaborasi, guru
- Pemantapan tekhnik bermain
- Mendemonstrasikan tekhnik kerjasama antar tim dan menjungjung tinggi sportivitas
- Membagi kelompok menjadi beberapa kelompok
- Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi
- Melakukan gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam, bagian luar, dengan ujung kaki, dan dengan kura-kura kaki dilakukan dengan berpasangan / perorangan
- Melakukan gerakan menggiring bola berjalan, berlari perorangan atau berpasangan
- Melakukan gerakan variasi menggiring, mengontrol, dan menendang bola ke gawang berpasangan atau perorangan
- memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
- memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
- memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Dalam kegiatan penutup, guru:
- Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan
- Memperbaikai tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam permainan sepak bola
G. Alat dan Sumber Belajar:
- Buku Penjaskes kls. 4
- Komputer/leptop
- LCD proyektor
- Lapangan sepak bola
- Pluit
- Bola sepak
- Gawang
- Stop watch
- Scoring board
H. Penilaian:
|
Nilai
Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
· Disiplin,
· Kerja keras
· Kreatif,
· Demokratif
· Rasa
Ingin tahu,
· Cinta tanah air,
· Bersahabat,
· Menghargai prestasi,
· Gemar membaca,
· Peduli lingkungan,
· Peduli sosial,
·
Tanggung jawab
|
·
Menendang bola dengan berbagai bagian kaki
·
Menggiring bola dengan control yang baik
·
Melakukan mengoper bola berpasangan/ berkelompok
·
Melakukan variasi gerakan
dasar : menggiring, mengoper,
menendang berpasangan dengan control yang baik.
·
Menjelaskan peraturan permainan sepak bola
·
Bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi
·
Bermain dengan kerjasama tim ,menjungjung sportifitas
|
Tes
Praktik
|
- Tes
Ketram
pilan
- Penga- matan
|
·
Lakukan menendang bola dengan kura-kura kaki
·
lakukan menendang bola dengan kaki
bagian dalam
·
Lakukan menendang bola dengan kaki bagian luar
·
Lakukan menggiring dang mengirim bola ber pasangan
|
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
& Produk ( hasil diskusi )
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
& Performansi
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
LEMBAR PENILAIAN
|
No
|
Nama
Siswa
|
Performan
|
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
|
|
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal
) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
............,
......................2014
Mengetahui
Kepala Sekolah SYAFRIYON
BAB V
PENUTUP
Pendidik dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta bagaimana
siswa bisa belajar dengan kreatif, efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu model pembelajaran yang dapat
dipakai oleh guru adalah model ASSURE, sebagaimana penjabarannya dalam makalah
ini. Berdasarkan bahasan tentang rancangan pembelajaran model ASSURE di
atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam merancang pembelajaran pada bidang study pendidikan penjas-orkes
materi sepak bola dapat dibantu dengan
rancangan model ASSURE. Dimana Model ASSURE melibatkan tahapan- tahapan
kegiatan pembelajaran yang dapat menjadi acuan dalam menganalisis pebelajar,
menentukan tujuan, memilih strategi, memilih teknologi, media dan materi
sehingga membuat pebelajar berpartisipasi aktif sampai pada tahap menilai dan
merevisi.
DAFTAR BACAAN
Edy Sih Mitranto & Slamet (2010). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan (PENJASKES).
Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: CV Adi Perkasa
Kemp, Jerrold & Dayton D,K. (1998). Planning, Producing and Using Instructional
Media, 6th edition. New
York: Harper & Row Publishers
Nana Sudjana, dkk (1990). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Nasution,(2008). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamalik oemar, (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Smaldino,
Heinich, Molenda, Russel. (2008) Instructional
Media and Technologies For Learning ,(9th edition), new york : Macmillan Publishing
Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar