BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Istilah olah raga secara hanafahnya dapat
diterjemahkan sebagai mengolah badan atau fisik, namun bukan hanya mengolah
raga, badan atau fisik yang hanya kelihatan dari luar. Tetapi juga mengolah
alat-alat atau komponen-komponen yang berada dalam tubuh manusia, baik jasmani
maupun rohani.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.
Selama ini telah terjadi kecenderungan
dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek
kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya
aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill.
Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan
kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dengan munculnya undang-undang nomor 20 tahun 2003
dan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan dan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang
komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Maka
kecendrungan yang selama ini yang memberikan mutu pendidikan pada aspek
kognitif saja, maka denga adanya undang-undang dan peraturan pemerintah
tersebut dapat menumbuhkan aspek-aspek moral, ahklak, budi pekerti, seni,
psikomotor, dan life skill.
Maka dari itu, pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan merupakan suatu media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penelaran, penghayatan
nilai-nilai (siakap-mental-emosional-sportivitas-spritual-sosial) serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk meransang pertumbauhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Maka untuk menciptakan pelaksanaaan tujuan kegiatan
pembelajaran olah raga yang lebih baiknya. Maka dilingkungan Sekolah Dasar
Negeri 07 Koto Baru kecamatan pariangan kabupaten tanah datar yang jumlah siswa
sebanyak 122 orang. Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan , kretaifitas dan
aktivitas belajar siswa dibidang olah raga Dibentuk suatu bentuk program keolahragaan
terutama pelatihan olah raga sepak bola yang nantinya mampu memebantu dan
memfasilitasi sekolah untuk lebih baik dalam kegiatan tournament. Dan juga
dengan program yang dilakukan juga dapat membina dan menciptakan para
atlit-atlit yang ikut dalam kegiatan olimpiade olah raga siswa nasional (O2SN)
yang setiap tahunnya diadakan oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat.
Kegiatan Sepakbola merupakan olahraga yang memasyarakat dan mudah di
jangkau oleh siapapun baik lewat media maupun lewat pertandingan secara
langsung, Sepakbola juga merupakan olahraga yang di minati oleh masyarakat baik
kaum adam, hawa entah kecil, dewasa maupun tua, dan sepak bola juga merupakan
olahraga yang sangat vital apabila di pandang sebagai olahraga untuk
memperkenalkan suatu tempat tertentu ntah itu yang sifatnya kecil maupun besar,
sepakbola juga selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman baik secara
regional, nasional dan internasional, sepakbola juga merupakan olahraga yang bisa
dikatakan pembentukan karakter bangsa, karakter individu dan karakter martabat
bagi suatu pembinaan olahraga, sepakbola di indonesia sangat di gemari, di
kagumi dan di gunakan sebagai alat untuk mempersatu keyakinan, ras, suku dan
perbedaan lainya.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Apa
program keolahragaan pelatihan sepak bola yang selama ini dilaksanakan sudah
sudah cukup efektif?
2. Bagaimana
bentuk kefektifan keolahragaan kepelatihan yang yang selama ini dilakukan?
C. Tujuan
Evaluasi Program
Berdasarkan latar belakang maka tujuan evaluasi
program keolahragaan pelatihan sepak bola lingkungan Disekolah Dasar Negeri 07
Koto Baru adalah adalah:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri
dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak
dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga
keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan
olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
D. Manfaat
Evaluasi Program
Adapun manfaat dari evaluasi program yang
dilaksanakan dilingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan
adalah:
1. Para
guru atau pihak sekolah lebih meningkatkan peranan partisipatifnya dalam
meningkatkan pengetahaun dan keterampilan siswa.
2. Bagi
Siswa dilingkungan sekolah dasar negeri
07 koto baru dengan evaluasi program yang dilaksanakan supaya dapat menciptakan
pengetahuan siswa baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam
mengembangkan keterampilan yang dimiliki.
3. Guru
dapat menciptakan berbagai bentuk kegiatan olah raga disekolah untuk membina
peserta didik disekolah dalam peningkatan prestasi sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan
Teoretis
1. Extra
Kurikuler
Ekstra kurikuler
adalah kegiatan yang dilakukan siswa
sekolah
atau universitas, di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan
dari sekolah dasar sampai universitas.
Kegiatan ekstra kurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian,
bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini
diadakan secara swadaya
dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di
luar jam pelajaran
sekolah. Kegiatan dari ekstra kurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan
pada olahraga
bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia
untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang
dimilikinya kepada orang lain dan masyarakat. Proses pemindahan nilai dan norma
itu dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pertama, melalui pengajaran;
kedua, melalui pelatihan; ketiga, melalui indroktrinasi.
Kalau dilihat pendapat di atas, maka belajar adalah
suatu proses memanusiakan manusia, dimana hanya melalui belajar manusia dapat
menemukan dirinya dalam relasinya dengan sesama, lingkungan dan penciptanya.
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungannya
sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya menjadi makin baik. Di
setiap sekolah biasanya ada kegiatan tambahan selain pelajaran yangdiadakan di
kelas yaitu kegiatan ekstra kurikuler (ekskul). Ekstra kurikuler sendiri
artinya kegiatan yang dilakukan siswasekolah/universitas di luar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan mulai dari
Sekolah Dasar sampai Universitas.
Kegiatan ekstra kurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang diluar
akademik. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat
para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas,
jiwasportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan lebih baik bilamampu
memberikan prestasi gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah.
2. Evaluasi
Evaluasi
(bahasa Inggris:Evaluation)
adalah proses penilaian. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai
proses pengukuran akan efektifitas strategi
yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan. Data
yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis
situasi program berikutnya.
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan
Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi
sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan
proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
merumuskan suatu alternatif keputusan.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian
terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut
Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan
hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution
(2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi
adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi
juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program
pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi
program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauhmana
tujuan pendidikan dapat dicapai.
Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi
sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk
memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan
upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan (Lehman, 1990).
Maka evaluasi disini adalah suatu penilaian yang
sistematis dan menilai relevansi, kinerja dan efektifitas,yang berlalu dan
akhir program. Yang mana tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki materi
kegiatan, termasuk proses mengambil keputusan oleh pemerintah atau lembaga.
3. Program
Program merupakan suatu bentuk kata,ekspresi, atau
pernyataan yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur, yang
berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan
menggunakan pemprograman sehingga dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak
sekolah yang terkait dengan kegiatan.
4. Penjas-orkes
(keolahragaan) sepak bola
Mendiknas (2003) mendefenisikan bahwa, “pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional”
Lutan (2002) mengatakan bahwa” pendidikan jasmani
pada hakikatnya merupakan proses pendidikan yang melalui aktivitas jasmani
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dimana tujuan yang diharapkan
yang berseifat menyeluruh, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosional,
sosial dan moral. Jelas bahwa pendidikan yang merupakan suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup, sehingga pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan yang diajarkan disekolah memiliki peranan yang penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman belajar yang melalui aktivitas jasmani yang terpilih yang
silakukan secara sistematis. Untuk itu, pembekalan pengalaman belajar diarahkan
untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, yang
sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Tujuan pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan
adalah Menurut mendiknas (2003) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada
sekolah dasar bertujuan agar pesertadidik memeliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan
keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih
b. Meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang terpilih.
c. Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d. Meletakkan
landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
e. Mengembangkan
sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis.
f. Mengembangkan
keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
g. Memahami
konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi
untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran,
terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Manfaat dari pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan ini adalah baik untuk fisik yang menghasilkan suatu
perubahan hilostik dalam kualitas individu baik dari segi fisik, mental, serta
emosional untuk pengembangan keutuhan manusia. Pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan tidak hanya terfokus kepada fisik dan mental saja. Pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan juga dapat dijadikan sebagai satu proses pembentukan
kualitas pikiran dan juga tubuh. Karena dengan pikiran dan tubuh dapat
mempengaruhi suatu aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh
dan jiwa seseorang termasuk kepada suatu penekanan pada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Menurut freemen (2001), yang mana pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan diistilahkan sebagai proses penciptaan “ dalam tubuh
yang kuat terdapat jiwa/pikiran yang sehat”.
Dalam kegiatan pelatihan sepak bola ada beberapa hal
yang dilakukan, diantaranya adalah:
a. Tehnik bermain sepakbola
Tehnik
bermain sepakbola adalah semua gerakan baik dengan bola mupun tidak dengan bola
dan semuanya itu terlepas dari semua apa yang di kendalikanya contohnya tanpa
bola itu seperti berlari mengubah arah, lompat dan loncat, gerak tipu tanpa
bola berupa badan, tungkai, dan gerakan khusus penjaga gawang, tehnik dengan
bola menendang, menerima, mengiring, menyundul, melempar, gerak tipu, merampas
dan tehnik khusus penjaga gawang(Sukatamsi :33)
b. Tehnik bertahan dan menyerang
Untuk
bertahan semua pemain belakang di tuntut untuk selalu mempertahankan
pertahananya semaksimal mungkin selama 90m dengan cara individu mupun beregu
yang individu dengan cara satu lawan satu penjagaan diantara gawang dan lawan
dan selalu melihat kondisi bola dan gawang sendiri( erik c batty :39)
Untuk
menyerang setiap penyerang selalu mendapatkan tekanan dari lawan maka cara yang
terbaik untuk menyerang adalah membebaskan dari penjagaan lawan dan mencari
ruang untuk gerak baik yang bersifat membantu maupun gerakan muncul ( soeyono
:13).
c. Tehnik penilaian
Terdapat
beberapa cara alat penilian yang dapat digumakan sebagai sarana untuk
memperoleh informasi tentang ketercapaian belajar mahasiswa/siswa dan disini fukus
kepada tes perbuatan atau unjuk kerja( wahid dkk ,2010 :78)
B. Penelitian
Evalusi yang Relevan
Sejak pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dimulai
pada tahun 2006, hasil yang didapat adalah:
1. Dapat
meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan, yang didalamnya termasuk kualitas
kurikulum, kualitas guru, dan kualitas
manajemen pendidikan.
2. Memberikan
kesetaraan dan aksesibilitas untuk memperoleh pelayanan pendidikan baik berupa
sarana maupun prasarana.
3. Menangani
setiap kegiatan beberapa program, yang menyangkut beberapa akses pendidikan,
peningkatan mutu pendidikan maupun peningkatan kemampuan manajemen pendidikan.
C. Kerangka
Konseptual
Dalam kegiatan ekstra kurikuler keolahragaan pelatihan
sepak bola ada beberapa teknik yang di berikan.
|
PELATIHAN SEPAK BOLA
|
|
TEKNIK BERTAHAN
DAN MENYERANG
|
|
TEKNIK MENILAI
|
|
TEKNIK BERMAIN
|
Gambar:
Gambar;
Kerangka
konseptual kegiatan ekstrakurikuler olahragaan pelatihan sepak bola
BAB III
METODE EVALUASI PROGRAM
A. Model
Evaluasi Program
Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang
dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya yang dinamakan
sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya yang dianggap model standar atau
dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya (Farida Yusuf, 2008:13).
Dalam evaluasi program ekstra kurikuler keolahragaan
pelatihan sepak bola Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru. Model evaluasi yang
digunakan adalah evaluasi model UCLA.
Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi
yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu
proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan, dan
menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna
bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.
B. Objek
Evaluasi Program
Objek evalusi program yaitu apa yang akan
dievaluasi, dapat berupa program, proyek, training, materi, atau bahkan
evaluasi yang lain. Apa saja dapat menjadi objek evaluasi. (Farida Yusuf,
2008:44).
Maka dalam evaluasi program ini Objek evaluasi yang
dilakukan pada bidang keolahragaan adalah kegiatan pelatihan sepak bola yang
melibatkan seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Kotobaru Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar.
Dafatar
nama-nama siswa yang aktif mengikut kegiatan pelatihan adalah:
|
KELOMPOK 1
|
KELOMPOK 2
|
KELOMPOK 3
|
|
DWI WAHYUDI SAPUTRA
|
IRFAN TAUFIK
|
REZKI
WAHYUDI
|
|
IRSANI MULIA
|
M. AMIRUL HUSSEIN
|
RESKI
AFRIJAYADI
|
|
AHMAD FADHIL
|
MUKHTAR NAZIR
|
REHAN
FIRDAUS
|
|
M.FAUZAN
|
MUHAMMAD FARID
|
ANDIKA
ANGGA PUTRA
|
|
ROFI SAPUTRA
|
MUHAMMAD RAFLI
|
AFIF
RAHMAN HADI
|
|
GION AFRIALDI
|
RAFIF HABRIZI
|
IKLASUL
AMAL
|
|
FEBRIYANDA AIDIL PUTRA
|
RAIHAN SAPUTRA
|
M. FAJAR
|
|
ZULKIFLI
|
SAHRIL RAHMADHAN
|
ANDRE
PERDANA
|
|
ALHAMDI RAHMAT SUKRI
|
MUHAMMAD ANGGA
|
M.ASRA
|
|
HAZBI NAYU PRATAMA
|
IQBAL DEKA PUTRA
|
ADITYA
|
|
MUHAMMAD FADLY
|
REHAN
SATRIA
|
RIAN
SAPUTRA
|
C. Analisis
Data Evaluasi Program
1. Metode-metode
yang dipakai untuk menganalisis data kualitatif.
Welcox (1982) mengatakan, bahwa analisis data
kualitatif tergantung pada hakikat data dan kerangka konsep yang dipakai dalam
analisis. Data analisis yang berkesenambungan meyakinkan evaluator menarik
kesimpulan tentatif yang kemudian dapat diperiksa kebenarannya. Bukti-bukti
yang mendukung kesimpulan atau fakta dikumpulkan untuk dipakai apabila menulis
laporan.
2. Mean,
Median, dan Mode
Ini merupakan tiga cara untuk menerangkan tendensi
sentral dari sekelompok skor. Mean
diperoleh dengan menjumlahkan semua skor dan membagi jumlah itu dengan
banyaknya skor total. Median adalah
nilai tengah dari kumpulan skor. Sebagian dari nilai-nilai skor tersebut diatas
median dan sebaginya lagi ada dibawahnya. Modus
ialah nilai yang sering muncul pada sekelompok skor.
3. Range
dan Standar Deviasi
Ini merupakan dua cara untuk menerangkan penyebaran
sekelompok skor. Range adalah selisih antara skor tertinggi dan terendah.
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari rata-rata kuadrat simpangan terhadap
mean skor kelompok itu. Skor standar dipakai untuk menunjukkan banyaknya
standar deviasi diatas atau dibawah mean untuk skor mentah yang sesuai.
4. Tingkat
Persentil dan Skor Standar
Ini
adalah dua cara untuk menjelaskan bagaimana skor individu dibandingkan dengan
skor lainnya dalam kelompok. Rank ialah persentasi kusus (cases) yang jauh
dibawah skor individu. Skor standar
dinyatakan dengan satuan standar deviasi diatas atau dibawah mean kelompok.
BAB IV
HASIL EVALUASI PROGRAM
A.
Data Evaluasi program
|
Bentuk
|
Tehnik
|
Fisik
|
Taktik
|
Mental
|
|
70
|
75
|
70
|
Hasil
|
Dari data yang di dapatkan peneliti
di mengambarkan bahwa kemampuan setiap individu tidak sama dengan hasil yang
cukup artinya dari keseluruhan item tes baik itu berupa tehnik, fisik, takti
dan mental seperti diagram dibawah ini :
Hasil tersebut
di dapatkan melalui komponen – komponen tes yang di berikan dari pendidik dan
di ambil melalui kurve normal kemampuan rata-rata.
Tehnik
dari semua siswa tahun ajaran 2014/2015 kategori cukup di ambil dari tes
passing , kontrol , heading , sotting , long passing , voly ball , tendangan
sudut , lemparan kedalam , raga – raga bola , tendangan sudut , bek pas bola ,
dan dari segi fisik item tesnya antara lain : tes lari cepat bolak balik selama
10 dtk, tes zik zak sepanjang 30 m, tes daya tahan 100m x 2 dan tes daya ledak
melalui gerak squat jum selama 10 dtk, untuk item tes taktik setiap membuat
membuat desain/rancangan pola menyerang dan bertahan yang di aplikasikan oleh
temen yang di pilih dan untuk mental item tesnya melalui treout dengan club - club
yang berada di kecamatan maupun di luar kecamatan dan termasuk club sekolah
sepak bola (SSB) yang ada di kabupaten tanah datar.
B. Pembahasan
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada setiap hari
rabu, yang dimulai pada jam 16.00 wib (ba’da asyar). Dari hasil yang di dapatkan disini
ada kajian khusus sebagai Pembina/pengajar dan siswa untuk saling berkontribusi
dalam pengembangan evaluasi sepak bola yang berjalan kurang lebih 4 tahun belum
termasuk program treout oleh siswa teryata ketika setiap siswa menjalankan
proses pembelajaran dalam sekolah siswa cendrung kurang sigap, siap dan
komitmen yang selalu baru kenapa bisa muncul seperti itu siswa yang beragam dan
dinamika memiliki pola pikir yang selalu berbeda ada yang siap tapi juga ada
yang belum siap itu di tunjukan dengan kehadiran yang sering terlambat ketika
proses pembelajaran berlangsung, ketika proses pembelajaran dalam sekolah sudah
dimulai masih banyak siswa yang kurang memperthatikan materi pembelajaran yang
diberikan guru sehingga menimbulkan kurangnya pemahaman pada pola gerak yang
sebenarnya di tinjau dari pola gerak yang benar meliputi macam – macam gerak
antara lain dengan tungkai, lengan , pungung, kepala, dan paha yang biasa di
sebut dengan gerak motorik, selain dari semua gerak yang sudah terbiasa di
lakukan oleh siswa teryata masih banyak gerak yang belum di pafami anatara lain
gerak ketika melakukan penyerangan, dan gerak ketika di serang disini sangat
minim sekali pengalaman dalam proses sebelum menjadi siswa masih berkutik di
dunia olah raga sepak bola tingkat jorong yang tidak terprogram hal – hal yang
lain juga siswa juga menjalankan mata pelajaran selain sepakbola mereka
cendrung mengalami kelelahan karena semua pelajaran praktek bisa berjalan
bersamaan di hari itu, ketika diberi tugas tambahan untuk mengikuti penambahan
porsi latihan di club kurang berjalan dan masih banyak yang tidak ikut
pembinaan sepak bola.
Kefektifan
kegiatan pelatihan sepak boa ini juga berdampak baik terhadap siswa, dimana
siswa lebih gesit atau lincah dalam bermain. Kelincahan siswa terlihat dari
teknik mengiring bila, mengontrol bola, teknik menyerang.
C. Keterbatasan
Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan sepak bola di
lingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan Kabupaten
Tanah Datar keterbatasan yang terjadi adalah terutama dalam segi waktu, baik
waktu siswa maupun waktu bagi guru atau pembina.
1. Dari
segi siswa, karena kegiatan pelatihan diadakan pada waktu sore, siswa sebagain
ada melaksanakan kegiatan membaca al-qur’an , jadai terkadang tidak semua siswa
yang dapat mengikuti dan pada sore hari kondisi lapangan juga di manfaatkan
oleh pemuda, sehingga waktu latihan yang digunakan tidak maksimal.
2.
Dari segi guru dan pembina, karena
kegiatan ekstra kurikuler sekolah khusus kegiatan keolah ragaanhanya penanggung
jawab dilapangan hanya guru olah raga saja. Sehingga ketika guru atau pembina
ada kegiatan lain siswa atau peserta didik terpaksa diliburkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari evaluasi program kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan Disekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru, dalam pelaksanaannya sudah
cukup efektif dan baik. Bentuk keefektifan dan cukup baiknya kegiatan ekstra
kurikuler yang dibentuk di Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru. Hal ini
dibuktikan dengan terlibatnya para siswa dalam berbagai kegiatan open tournamen
baik di tingkat nagari, kecamatan dan kabupaten. Dan juga ikut serta dalam
kegiatan tournament bupati cup dan liga pelajar yang diadakan setiap tahun oleh
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
B. Saran
Kegiatan ekstra kurikuler keolahahragaan pelatihan
sepak bola yang telah ada disekolah, untuk terus ditingkatkan. Karena dengan
kegiatan tersebut lebih besar manfaanya bagi peserta didik, karena dalam
pelajaran sekolah waktu yang digunakan hanya 4 jam pelajaran ditambah materi 2
jam pelajaran tidak cukup bagi siswa untuk menemukan konsep, keterampilan,
pengetahuan, dan teknik dalam bermain sepak bola. Dan juga dengan adanya
egiatan olah raga yang diadakan setiap sore berdampak positif bagi pandangan
oarang tua dan masyarakat sekitar.
C. Implikasi
Kegiatan
ekstara kurikuler pelatihan olah raga yang diadakan juga sangat mendukung
kegiatan pengembangan kurikulum saat ini. Dimana dengan belolahraga akan
melahirkan karakter-karakter siswa yang memiliki sikap, jujur, sportif, saling
menghargai dan menghargai. Serta dalam kegiatan olah raga akan menimbulkan rasa
saling mengenal dan kebersamaan.
DAFTAR PUTAKA
Arikunto
suharsimi. (2010). Prosedur Suatu
Penelitian Suatu Praktik (Revisi 1010). Jakarta: Rineka cipta
Ali,
Alfi dan Wahid. (2010). Evaluasi
Pendidikan Jasmani. Malang :Unesa
Batty
Ericc .(1999). Metode Bertahan Sepakbola.
Bandung: Pioner jaya
Riduwan.
(2003) Metode dan Tehnik Menyusun Tesis
.Alfabeta: Bandung
Soeyono.
(2004). Taktik dan Strategi Bermain Bola.
Ikip: Semarang
Sudjana
Nana. (2008) Evaluasi Pendidikan Jasmani
Kesehatan Rekreasi. Jakarta :Rineka
cipta
Yusuf
Farida, T. (2008). Evaluasi Program dan
Instrumen Evaluasi. jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar