Senin, 08 Desember 2014

EVALUASI PROGRAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Istilah olah raga secara hanafahnya dapat diterjemahkan sebagai mengolah badan atau fisik, namun bukan hanya mengolah raga, badan atau fisik yang hanya kelihatan dari luar. Tetapi juga mengolah alat-alat atau komponen-komponen yang berada dalam tubuh manusia, baik jasmani maupun rohani.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,  olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.  Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis  yang seimbang.
Dengan munculnya undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Maka kecendrungan yang selama ini yang memberikan mutu pendidikan pada aspek kognitif saja, maka denga adanya undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut dapat menumbuhkan aspek-aspek moral, ahklak, budi pekerti, seni, psikomotor, dan life skill.
Maka dari itu, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan suatu media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penelaran, penghayatan nilai-nilai (siakap-mental-emosional-sportivitas-spritual-sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk meransang pertumbauhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Maka untuk menciptakan pelaksanaaan tujuan kegiatan pembelajaran olah raga yang lebih baiknya. Maka dilingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru kecamatan pariangan kabupaten tanah datar yang jumlah siswa sebanyak 122 orang. Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan , kretaifitas dan aktivitas belajar siswa dibidang olah raga Dibentuk suatu bentuk program keolahragaan terutama pelatihan olah raga sepak bola yang nantinya mampu memebantu dan memfasilitasi sekolah untuk lebih baik dalam kegiatan tournament. Dan juga dengan program yang dilakukan juga dapat membina dan menciptakan para atlit-atlit yang ikut dalam kegiatan olimpiade olah raga siswa nasional (O2SN) yang setiap tahunnya diadakan oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat.
Kegiatan Sepakbola merupakan olahraga yang memasyarakat dan mudah di jangkau oleh siapapun baik lewat media maupun lewat pertandingan secara langsung, Sepakbola juga merupakan olahraga yang di minati oleh masyarakat baik kaum adam, hawa entah kecil, dewasa maupun tua, dan sepak bola juga merupakan olahraga yang sangat vital apabila di pandang sebagai olahraga untuk memperkenalkan suatu tempat tertentu ntah itu yang sifatnya kecil maupun besar, sepakbola juga selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman baik secara regional, nasional dan internasional, sepakbola juga merupakan olahraga yang bisa dikatakan pembentukan karakter bangsa, karakter individu dan karakter martabat bagi suatu pembinaan olahraga, sepakbola di indonesia sangat di gemari, di kagumi dan di gunakan sebagai alat untuk mempersatu keyakinan, ras, suku dan perbedaan lainya.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah:
1.    Apa program keolahragaan pelatihan sepak bola yang selama ini dilaksanakan sudah sudah cukup efektif?
2.    Bagaimana bentuk kefektifan keolahragaan kepelatihan yang yang selama ini dilakukan?
C.  Tujuan Evaluasi Program
Berdasarkan latar belakang maka tujuan evaluasi program keolahragaan pelatihan sepak bola lingkungan Disekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru adalah adalah:
1.    Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2.    Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3.    Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4.    Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5.    Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6.    Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
7.    Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
D.  Manfaat Evaluasi Program
Adapun manfaat dari evaluasi program yang dilaksanakan dilingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan adalah:
1.    Para guru atau pihak sekolah lebih meningkatkan peranan partisipatifnya dalam meningkatkan pengetahaun dan keterampilan siswa.
2.    Bagi Siswa  dilingkungan sekolah dasar negeri 07 koto baru dengan evaluasi program yang dilaksanakan supaya dapat menciptakan pengetahuan siswa baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki.
3.    Guru dapat menciptakan berbagai bentuk kegiatan olah raga disekolah untuk membina peserta didik disekolah dalam peningkatan prestasi sekolah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Landasan Teoretis
1.    Extra Kurikuler
Ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstra kurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstra kurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada olahraga bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang lain dan masyarakat. Proses pemindahan nilai dan norma itu dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pertama, melalui pengajaran; kedua, melalui pelatihan; ketiga, melalui indroktrinasi.
Kalau dilihat pendapat di atas, maka belajar adalah suatu proses memanusiakan manusia, dimana hanya melalui belajar manusia dapat menemukan dirinya dalam relasinya dengan sesama, lingkungan dan penciptanya. Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungannya sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya menjadi makin baik. Di setiap sekolah biasanya ada kegiatan tambahan selain pelajaran yangdiadakan di kelas yaitu kegiatan ekstra kurikuler (ekskul). Ekstra kurikuler sendiri artinya kegiatan yang dilakukan siswasekolah/universitas di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Universitas.
Kegiatan ekstra kurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang diluar akademik. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwasportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan lebih baik bilamampu memberikan prestasi gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah.
2.    Evaluasi
Evaluasi (bahasa Inggris:Evaluation) adalah proses penilaian. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan (Lehman, 1990).
Maka evaluasi disini adalah suatu penilaian yang sistematis dan menilai relevansi, kinerja dan efektifitas,yang berlalu dan akhir program. Yang mana tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki materi kegiatan, termasuk proses mengambil keputusan oleh pemerintah atau lembaga.
3.    Program
Program merupakan suatu bentuk kata,ekspresi, atau pernyataan yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur, yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan pemprograman sehingga dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak sekolah yang terkait dengan kegiatan.
4.    Penjas-orkes (keolahragaan) sepak bola
Mendiknas (2003) mendefenisikan bahwa, “pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional”
Lutan (2002) mengatakan bahwa” pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan proses pendidikan yang melalui aktivitas jasmani sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dimana tujuan yang diharapkan yang berseifat menyeluruh, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral. Jelas bahwa pendidikan yang merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, sehingga pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan disekolah memiliki peranan yang penting, yaitu memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar yang melalui aktivitas jasmani yang terpilih yang silakukan secara sistematis. Untuk itu, pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, yang sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Tujuan pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan adalah Menurut mendiknas (2003) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada sekolah dasar bertujuan agar pesertadidik memeliki kemampuan sebagai berikut:
a.    Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
b.    Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang terpilih.
c.    Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d.   Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
e.    Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
f.     Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
g.    Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Manfaat dari pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ini adalah baik untuk fisik yang menghasilkan suatu perubahan hilostik dalam kualitas individu baik dari segi fisik, mental, serta emosional untuk pengembangan keutuhan manusia. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya terfokus kepada fisik dan mental saja. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan juga dapat dijadikan sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Karena dengan pikiran dan tubuh dapat mempengaruhi suatu aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh dan jiwa seseorang termasuk kepada suatu penekanan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut freemen (2001), yang mana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan diistilahkan sebagai proses penciptaan “ dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa/pikiran yang sehat”.
Dalam kegiatan pelatihan sepak bola ada beberapa hal yang dilakukan, diantaranya adalah:
a.    Tehnik bermain sepakbola
Tehnik bermain sepakbola adalah semua gerakan baik dengan bola mupun tidak dengan bola dan semuanya itu terlepas dari semua apa yang di kendalikanya contohnya tanpa bola itu seperti berlari mengubah arah, lompat dan loncat, gerak tipu tanpa bola berupa badan, tungkai, dan gerakan khusus penjaga gawang, tehnik dengan bola menendang, menerima, mengiring, menyundul, melempar, gerak tipu, merampas dan tehnik khusus penjaga gawang(Sukatamsi :33)
b.    Tehnik bertahan dan menyerang
Untuk bertahan semua pemain belakang di tuntut untuk selalu mempertahankan pertahananya semaksimal mungkin selama 90m dengan cara individu mupun beregu yang individu dengan cara satu lawan satu penjagaan diantara gawang dan lawan dan selalu melihat kondisi bola dan gawang sendiri( erik c batty :39)
Untuk menyerang setiap penyerang selalu mendapatkan tekanan dari lawan maka cara yang terbaik untuk menyerang adalah membebaskan dari penjagaan lawan dan mencari ruang untuk gerak baik yang bersifat membantu maupun gerakan muncul ( soeyono :13).

c.    Tehnik penilaian
Terdapat beberapa cara alat penilian yang dapat digumakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian belajar mahasiswa/siswa dan disini fukus kepada tes perbuatan atau unjuk kerja( wahid dkk ,2010 :78)
B.  Penelitian Evalusi yang Relevan
Sejak pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dimulai pada tahun 2006, hasil yang didapat adalah:
1.      Dapat meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan, yang didalamnya termasuk kualitas kurikulum,  kualitas guru, dan kualitas manajemen pendidikan.
2.      Memberikan kesetaraan dan aksesibilitas untuk memperoleh pelayanan pendidikan baik berupa sarana maupun prasarana.
3.      Menangani setiap kegiatan beberapa program, yang menyangkut beberapa akses pendidikan, peningkatan mutu pendidikan maupun peningkatan kemampuan manajemen pendidikan.
C.   Kerangka Konseptual
Dalam kegiatan ekstra kurikuler keolahragaan pelatihan sepak bola ada beberapa teknik yang di berikan.




PELATIHAN SEPAK BOLA
TEKNIK BERTAHAN DAN MENYERANG
TEKNIK MENILAI
TEKNIK BERMAIN
 





Gambar:
Gambar;
Kerangka konseptual kegiatan ekstrakurikuler olahragaan pelatihan sepak bola











BAB III
METODE EVALUASI PROGRAM
A.  Model Evaluasi Program
Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya yang dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya yang dianggap model standar atau dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya (Farida Yusuf, 2008:13).
Dalam evaluasi program ekstra kurikuler keolahragaan pelatihan sepak bola Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru. Model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi model UCLA.
Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan, dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.   
B.  Objek Evaluasi Program
Objek evalusi program yaitu apa yang akan dievaluasi, dapat berupa program, proyek, training, materi, atau bahkan evaluasi yang lain. Apa saja dapat menjadi objek evaluasi. (Farida Yusuf, 2008:44).
Maka dalam evaluasi program ini Objek evaluasi yang dilakukan pada bidang keolahragaan adalah kegiatan pelatihan sepak bola yang melibatkan seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Kotobaru Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
Dafatar nama-nama siswa yang aktif mengikut kegiatan pelatihan adalah:
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
DWI WAHYUDI SAPUTRA
IRFAN TAUFIK
REZKI WAHYUDI
IRSANI MULIA
M. AMIRUL HUSSEIN
RESKI AFRIJAYADI
AHMAD FADHIL
MUKHTAR NAZIR
REHAN FIRDAUS
M.FAUZAN
MUHAMMAD FARID
ANDIKA ANGGA PUTRA
ROFI SAPUTRA
MUHAMMAD RAFLI
AFIF RAHMAN HADI
GION AFRIALDI
RAFIF HABRIZI
IKLASUL AMAL
FEBRIYANDA AIDIL PUTRA
RAIHAN SAPUTRA
M. FAJAR
ZULKIFLI
SAHRIL RAHMADHAN
ANDRE PERDANA
ALHAMDI RAHMAT SUKRI
MUHAMMAD ANGGA
M.ASRA
HAZBI NAYU PRATAMA
IQBAL DEKA PUTRA
ADITYA
MUHAMMAD FADLY
REHAN SATRIA
RIAN SAPUTRA

C.  Analisis Data Evaluasi Program
1.    Metode-metode yang dipakai untuk menganalisis data kualitatif.
Welcox (1982) mengatakan, bahwa analisis data kualitatif tergantung pada hakikat data dan kerangka konsep yang dipakai dalam analisis. Data analisis yang berkesenambungan meyakinkan evaluator menarik kesimpulan tentatif yang kemudian dapat diperiksa kebenarannya. Bukti-bukti yang mendukung kesimpulan atau fakta dikumpulkan untuk dipakai apabila menulis laporan.
2.    Mean, Median, dan Mode
Ini merupakan tiga cara untuk menerangkan tendensi sentral dari sekelompok skor. Mean diperoleh dengan menjumlahkan semua skor dan membagi jumlah itu dengan banyaknya skor total. Median adalah nilai tengah dari kumpulan skor. Sebagian dari nilai-nilai skor tersebut diatas median dan sebaginya lagi ada dibawahnya. Modus ialah nilai yang sering muncul pada sekelompok skor.
3.    Range dan Standar Deviasi
Ini merupakan dua cara untuk menerangkan penyebaran sekelompok skor. Range adalah selisih antara skor tertinggi dan terendah. Standar deviasi adalah akar kuadrat dari rata-rata kuadrat simpangan terhadap mean skor kelompok itu. Skor standar dipakai untuk menunjukkan banyaknya standar deviasi diatas atau dibawah mean untuk skor mentah yang sesuai.
4.    Tingkat Persentil dan Skor Standar
Ini adalah dua cara untuk menjelaskan bagaimana skor individu dibandingkan dengan skor lainnya dalam kelompok. Rank ialah persentasi kusus (cases) yang jauh dibawah skor individu.  Skor standar dinyatakan dengan satuan standar deviasi diatas atau dibawah mean kelompok.






BAB IV
HASIL EVALUASI PROGRAM
A.  Data Evaluasi program
Bentuk
Tehnik
Fisik
Taktik
Mental

70
75
70
Hasil
Dari data yang di dapatkan peneliti di mengambarkan bahwa kemampuan setiap individu tidak sama dengan hasil yang cukup artinya dari keseluruhan item tes baik itu berupa tehnik, fisik, takti dan mental seperti diagram dibawah ini :


Hasil tersebut di dapatkan melalui komponen – komponen tes yang di berikan dari pendidik dan di ambil melalui kurve normal kemampuan rata-rata.
Tehnik dari semua siswa  tahun ajaran  2014/2015 kategori cukup di ambil dari tes passing , kontrol , heading , sotting , long passing , voly ball , tendangan sudut , lemparan kedalam , raga – raga bola , tendangan sudut , bek pas bola , dan dari segi fisik item tesnya antara lain : tes lari cepat bolak balik selama 10 dtk, tes zik zak sepanjang 30 m, tes daya tahan 100m x 2 dan tes daya ledak melalui gerak squat jum selama 10 dtk, untuk item tes taktik setiap membuat membuat desain/rancangan pola menyerang dan bertahan yang di aplikasikan oleh temen yang di pilih dan untuk mental item tesnya melalui treout dengan club - club yang berada di kecamatan maupun di luar kecamatan dan termasuk club sekolah sepak bola (SSB) yang ada di kabupaten tanah datar.
B.  Pembahasan
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada setiap hari rabu, yang dimulai pada jam 16.00 wib (ba’da asyar). Dari hasil yang di dapatkan disini ada kajian khusus sebagai Pembina/pengajar dan siswa untuk saling berkontribusi dalam pengembangan evaluasi sepak bola yang berjalan kurang lebih 4 tahun belum termasuk program treout oleh siswa teryata ketika setiap siswa menjalankan proses pembelajaran dalam sekolah siswa cendrung kurang sigap, siap dan komitmen yang selalu baru kenapa bisa muncul seperti itu siswa yang beragam dan dinamika memiliki pola pikir yang selalu berbeda ada yang siap tapi juga ada yang belum siap itu di tunjukan dengan kehadiran yang sering terlambat ketika proses pembelajaran berlangsung, ketika proses pembelajaran dalam sekolah sudah dimulai masih banyak siswa yang kurang memperthatikan materi pembelajaran yang diberikan guru sehingga menimbulkan kurangnya pemahaman pada pola gerak yang sebenarnya di tinjau dari pola gerak yang benar meliputi macam – macam gerak antara lain dengan tungkai, lengan , pungung, kepala, dan paha yang biasa di sebut dengan gerak motorik, selain dari semua gerak yang sudah terbiasa di lakukan oleh siswa teryata masih banyak gerak yang belum di pafami anatara lain gerak ketika melakukan penyerangan, dan gerak ketika di serang disini sangat minim sekali pengalaman dalam proses sebelum menjadi siswa masih berkutik di dunia olah raga sepak bola tingkat jorong yang tidak terprogram hal – hal yang lain juga siswa juga menjalankan mata pelajaran selain sepakbola mereka cendrung mengalami kelelahan karena semua pelajaran praktek bisa berjalan bersamaan di hari itu, ketika diberi tugas tambahan untuk mengikuti penambahan porsi latihan di club kurang berjalan dan masih banyak yang tidak ikut pembinaan sepak bola.
Kefektifan kegiatan pelatihan sepak boa ini juga berdampak baik terhadap siswa, dimana siswa lebih gesit atau lincah dalam bermain. Kelincahan siswa terlihat dari teknik mengiring bila, mengontrol bola, teknik menyerang.
C.  Keterbatasan
Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan sepak bola di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar keterbatasan yang terjadi adalah terutama dalam segi waktu, baik waktu siswa maupun waktu bagi guru atau pembina.
1.      Dari segi siswa, karena kegiatan pelatihan diadakan pada waktu sore, siswa sebagain ada melaksanakan kegiatan membaca al-qur’an , jadai terkadang tidak semua siswa yang dapat mengikuti dan pada sore hari kondisi lapangan juga di manfaatkan oleh pemuda, sehingga waktu latihan yang digunakan tidak maksimal.
2.      Dari segi guru dan pembina, karena kegiatan ekstra kurikuler sekolah khusus kegiatan keolah ragaanhanya penanggung jawab dilapangan hanya guru olah raga saja. Sehingga ketika guru atau pembina ada kegiatan lain siswa atau peserta didik terpaksa diliburkan.


BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari evaluasi program kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Disekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru, dalam pelaksanaannya sudah cukup efektif dan baik. Bentuk keefektifan dan cukup baiknya kegiatan ekstra kurikuler yang dibentuk di Sekolah Dasar Negeri 07 Koto Baru. Hal ini dibuktikan dengan terlibatnya para siswa dalam berbagai kegiatan open tournamen baik di tingkat nagari, kecamatan dan kabupaten. Dan juga ikut serta dalam kegiatan tournament bupati cup dan liga pelajar yang diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
B.  Saran
Kegiatan ekstra kurikuler keolahahragaan pelatihan sepak bola yang telah ada disekolah, untuk terus ditingkatkan. Karena dengan kegiatan tersebut lebih besar manfaanya bagi peserta didik, karena dalam pelajaran sekolah waktu yang digunakan hanya 4 jam pelajaran ditambah materi 2 jam pelajaran tidak cukup bagi siswa untuk menemukan konsep, keterampilan, pengetahuan, dan teknik dalam bermain sepak bola. Dan juga dengan adanya egiatan olah raga yang diadakan setiap sore berdampak positif bagi pandangan oarang tua dan masyarakat sekitar.
C.  Implikasi
Kegiatan ekstara kurikuler pelatihan olah raga yang diadakan juga sangat mendukung kegiatan pengembangan kurikulum saat ini. Dimana dengan belolahraga akan melahirkan karakter-karakter siswa yang memiliki sikap, jujur, sportif, saling menghargai dan menghargai. Serta dalam kegiatan olah raga akan menimbulkan rasa saling mengenal dan kebersamaan.












                                                  



DAFTAR PUTAKA
Arikunto suharsimi. (2010). Prosedur Suatu Penelitian Suatu Praktik (Revisi 1010). Jakarta: Rineka cipta
Ali, Alfi dan Wahid. (2010). Evaluasi Pendidikan Jasmani. Malang :Unesa
Batty Ericc .(1999). Metode Bertahan Sepakbola. Bandung: Pioner jaya
Riduwan. (2003) Metode dan Tehnik Menyusun Tesis .Alfabeta: Bandung
Soeyono. (2004). Taktik dan Strategi Bermain Bola. Ikip: Semarang
Sudjana Nana. (2008) Evaluasi Pendidikan Jasmani Kesehatan   Rekreasi. Jakarta :Rineka cipta
Yusuf Farida, T. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar