Dalam hal ini, ada yang menarik yang dapat
kita simak bahwasanya sejarah mengatakan bahwa setengah dari para tokoh-tokoh
gerakan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ini adalah Pemuda-pemuda Minang,
seperti : Agus salim, M.Hatta, St, Syahrir, Tan Malaka, M.Nasir, Hamaka, dan
juga dilihat tokoh-tokoh masyarakat yang ada dinagari. Tetapi kita perlu simak
kenyatan nya apakah semangat pemuda-pemuda dahulu masih berbekas sampai
sekarang, pemuda minang sekarang harus bangkit untuk mengembangkan Nagari dan
Bangsa dengan cara memberikan peranan yang penting bagi nagari dan bangsa ini.
Kita sebagai pemuda minang harus bermain dalam pembentukan karakter bangsa
bukan hanya jadi penonton, memang di banyak jajak pendapat lebih cenderung
kepada primordialisme ketimbang nasionalisme. Oleh karena itu pemuda dan minang
harus dapat menepis hal tersebut dengan tetap menjunjung Nasionalisme di mulai
dengan mengembangkan adat dan budaya kita serta beraktivitas dengan
mengedepankan ke Intelektualan kita.
Pemuda
Minang mempunyai peranan penting dalam hal apapun terutama dalam hal nagari dan
bangsa, pemuda minang merupakan tonggak keberhasilan suatu negara dalam
membentuk karakter bangsa. Seperti di ketahui sejak di cetuskannya sumpah
pemuda yang menginginkan bangsa indonesia merupakan bangsa yang mempunyai
karakteristik semangat, ulet dan mempunyai pemikiran yang cerdas. Sehingga
dapat mengusir penjajah dari bangsa indonesia. Akan tetapi akibat globalisasi
dan modernisasi ini semangat pemuda sudah mulai pudar dan sudah tidak lagi
memikirkan bangsa dan negara lebih bersifat Hedonis dan Apatis. Yang mana
pemuda lebih memikirkan bagaimana mendapatkan pekerjaan dan gaji yang besar
begitu juga dengan pemuda yang katanya agen perubahan lebih disibukan dengan
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.
Seperti yang telah di ungkapkan di
atas bahwasanya pemuda minang memiliki jiwa yang intelek dan pantang menyerah,
apalagi yang berada di rantau yang jauh dari keluarga. Padahal nagari dan
bangsa ini memerlukan pemuda serta yang cerdas. Apakah ini adalah salah dari
para petinggi-petinggi yang tidak mengakomodir pemuda untuk aktif. Peran dan
fungsi pemuda dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan
agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi,
harus tetap tertanam dalam jiwa setiap pemuda. Sikap kritis harus tetap ada
dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai
penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, pemuda tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.Keberadaan posisi pemuda minang harus dapat menjadi
pencerminan dari eksistensi lembaga-lembaga kepemudaan atau organisasi
kemasyarakatan pemuda (OKP).
Saat ini merupakan suatu Momen pemuda yang mempunyai keinginan untuk merubah
dan membentuk karakter bangsa yang mempunyai pemikiran yang fres dan segar dan
siap bersaing dengan yang tua, walaupun tidak ada batasan umur sampai umur
berapa seseorang di katakan pemuda akan tetapi menurut saya batasan umur pemuda
adalah 45 tahun. Memang negara demokrasi adalah negara yang memberikan
kesempatan kepada pemuda untuk memimpin negara namun harus ada yang namanya
kompetisi antara pemuda dengan yang tua. Sekarang yang harus difikirkan bagaimana
caranya pemuda dapat merebut dan menyakinkan masyarkat bahwa dia mampu membuat
kegiatan sosial, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan sebagainya. Dan juga
pemuda harus siap dan mampu untuk kreatif dan bersaing dalam era menuju MEA (Masyarakat Ekonomi Asean )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar