Senin, 14 Desember 2015

Intelektualitas Peranan Pemuda Minang




Double Bracket:   Syafriyon, Kt. Malano, M. Pd
Email: syafriyon77@ymail.com
Bolg: syafriyon-cs7@blogspot.com
Dalam hal ini, ada yang menarik yang dapat kita simak bahwasanya sejarah mengatakan bahwa setengah dari para tokoh-tokoh gerakan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ini adalah Pemuda-pemuda Minang, seperti : Agus salim, M.Hatta, St, Syahrir, Tan Malaka, M.Nasir, Hamaka, dan juga dilihat tokoh-tokoh masyarakat yang ada dinagari. Tetapi kita perlu simak kenyatan nya apakah semangat pemuda-pemuda dahulu masih berbekas sampai sekarang, pemuda minang sekarang harus bangkit untuk mengembangkan Nagari dan Bangsa dengan cara memberikan peranan yang penting bagi nagari dan bangsa ini. Kita sebagai pemuda minang harus bermain dalam pembentukan karakter bangsa bukan hanya jadi penonton, memang di banyak jajak pendapat lebih cenderung kepada primordialisme ketimbang nasionalisme. Oleh karena itu pemuda dan minang harus dapat menepis hal tersebut dengan tetap menjunjung Nasionalisme di mulai dengan mengembangkan adat dan budaya kita serta beraktivitas dengan mengedepankan ke Intelektualan kita.


Pemuda Minang mempunyai peranan penting dalam hal apapun terutama dalam hal nagari dan bangsa, pemuda minang merupakan tonggak keberhasilan suatu negara dalam membentuk karakter bangsa. Seperti di ketahui sejak di cetuskannya sumpah pemuda yang menginginkan bangsa indonesia merupakan bangsa yang mempunyai karakteristik semangat, ulet dan mempunyai pemikiran yang cerdas. Sehingga dapat mengusir penjajah dari bangsa indonesia. Akan tetapi akibat globalisasi dan modernisasi ini semangat pemuda sudah mulai pudar dan sudah tidak lagi memikirkan bangsa dan negara lebih bersifat Hedonis dan Apatis. Yang mana pemuda lebih memikirkan bagaimana mendapatkan pekerjaan dan gaji yang besar begitu juga dengan pemuda yang katanya agen perubahan lebih disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.
Seperti yang telah di ungkapkan di atas bahwasanya pemuda minang memiliki jiwa yang intelek dan pantang menyerah, apalagi yang berada di rantau yang jauh dari keluarga. Padahal nagari dan bangsa ini memerlukan pemuda serta yang cerdas. Apakah ini adalah salah dari para petinggi-petinggi yang tidak mengakomodir pemuda untuk aktif. Peran dan fungsi pemuda dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap pemuda. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, pemuda tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.Keberadaan posisi pemuda minang harus dapat menjadi pencerminan dari eksistensi lembaga-lembaga kepemudaan atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP).
Saat ini merupakan suatu Momen  pemuda yang mempunyai keinginan untuk merubah dan membentuk karakter bangsa yang mempunyai pemikiran yang fres dan segar dan siap bersaing dengan yang tua, walaupun tidak ada batasan umur sampai umur berapa seseorang di katakan pemuda akan tetapi menurut saya batasan umur pemuda adalah 45 tahun. Memang negara demokrasi adalah negara yang memberikan kesempatan kepada pemuda untuk memimpin negara namun harus ada yang namanya kompetisi antara pemuda dengan yang tua. Sekarang yang harus difikirkan bagaimana caranya pemuda dapat merebut dan menyakinkan masyarkat bahwa dia mampu membuat kegiatan sosial, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan sebagainya. Dan juga pemuda harus siap dan mampu untuk kreatif dan bersaing dalam era menuju  MEA (Masyarakat Ekonomi Asean )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar