Pada zaman yang serba maju yang
kaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang ini, dimana
semakin meningkatnya ilmu pengetahuan seseorang
maka semakin banyak pula tantangan yang akan dihadapi, baik tantangan
yang menyangkut masalah urusan diri sendiri sampai kepada urusan orang lain.
Sehingga Problema yang kita lihat
sekarang ini adalah berpacunya atau berlombanya seseorang untuk mengejar suatu kedudukan
agar mampu menjadi seorang pemimpin. Memang jika kita resapi bahwa yang namanya
manusia adalah pemimpin paling rendahnya tingkat atau kedudukan yang dipegang seseorang
tersebut adalah memimpin diri sendiri.
Fenomena yang kita lihat sekarang
ini, realita dan kenyataan yang terjdi bahwa, seseorang berlomba menjadi
pemimpin hanya sebagai mencari keuntungan semata. Mereka berpikiran dengan
nantinya menjadi pemempin mereka bisa mendapatkan keuntungan, meteril,
kedudukan pangkat dan jabatan. Sehingga nafsu serakah timbul dan untuk
mendapatkan kedudukan melakukan berbagai macam cara, mulai merugikan diri
sendiri, kelurga, dan malah orang lain. Sehingga tugas dan tanggung jawab
sebenarnya terabaikan.
Perubahan yang mencerminkan
kepemimpinan yang lebih kontenporer yang khususnya dalam lingkup pengetahuan
dan teknologi cukup tinggi. perubahan yang sangat menjolok adalah dengan cara
melegalkan kenyataan diera informasi dengan versi baru. Dimana lebih menekankan
pada proses perubahan informasi dan komunikasi.
Dalam hal tersebut, pokok pikiran
yang ada pada sebuah kepemimpinan yang baik adalah Adanya perubahan yang cepat
dan kompleksitas, kepemimpinan yang baik memimpin orang lain untuk memimpin
diri mereka sendiri, kepemimpinan yang baik menciptakan nilai, model,
keberanian, penghargaan, dan membantu perkembangan budaya organisasi yang luas.
Maka untuk memberi pandangan yang
praktis tentang bagaimana memimpin yang baik dan dapat berhasil digunakan oleh
para pemimpin ialah dengan bagaimana
menjadikan sosok dalam diri kita dengan menjadikan diri kita sebagi sosok
pemimpin yang berkarakter berbasis
pendidikan agama budaya bangsa.
Maka dalam buku ini, hal yang
menjadi topik pembahsan penulis adalah; “kiat memimpin dalam pendidikan
karakter yang berbasis agama dan budaya bangsa”. Karena Jika kita berbicara
tentang suatu kepemimpinan, maka dapat diartikan bahwa kepemimpinan itu adalah
kemampuan memperoleh konsensensus dan keterkaitan pada sasaran bersama,
melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan
dan kepuasan dikelompok kerja.
Veithzal ravai (2004:7) mengatakan
bahwa, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa organisasi
sesuai dengan asas-asas manajemen moderen, sekaligus bersedia memberikan kesejahteraan
dan kebahagiaan kepada bawahan dan masyarakat luas.
Untuk
mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan era sekarang ini sangat diperlukan
kejelian dalam menghadapi segala permasalahan-permasalahan yang ada, disamping
itu juga harus mempunyai kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang
tidak diragukan. Sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan dapat diterima
dengan baik seseorang atau masayarakat luas maupun dalam organisasi yang
dipimpin. Selain itu seorang pemimpin hendaknya mempunyai karakter, ini diperlukan
untuk melakukan transformasi atau perubahan-perubahan dalam diri dan
organisasi ataupun pihak-pihak yang ada
dalam organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar