1. Pengertian
Pembelajaran Diskusi Kelas
Diskusi kelas pada
dasarnya merupakan prosedur atau strategi mengajar yang bermanfaat dan banyak
dipakai sebagai bagian langkah (sintak) dari banyak model yang lain. Perlu
dipahami bahwa diskusi merupakan titik sentral dalam semua aspek pembelajaran.
Maka, diskusi kelas merupakan pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran.
Menurut Trianto (2010:121):
“Diskusi kelas merupakan
salah satu bagian penting dalam suatu proses pembelajaran. Interaksi antara
guru-siswa, siswa-siswa dalam proses pembelajaran sangat ditentukan bagaimana
proses diskusi kelas dioptimalisasi. Melalui diskusi kelas ini guru dapat
merubah beberapa pola komunikasi yang tidak produktif yang menjadi ciri
kebanyakan kelas pada saat ini”.
Arends (dalam Trianto, 2010:121), menafsirkan “Diskusi sebagai komunikasi
seseorang berbicara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan
pendapat”. Kamus bahasa mendefenisikan diskusi hampir identik, yaitu melibatkan
saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan mengekspresikan pikiran
tentang pokok pembicaraan tertentu.
Jadi dapat dikatakan
bahwa Diskusi kelas adalah suatu percakapan
ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok, untuk saling
bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Dalam pembelajaran proses yang terjadi adalah
dimana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling tukar
pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan dan pendapat.
Menurut Suryosubroto
(dalam Trianto 2010:123), bahwa diskusi oleh guru digunakan apabila hendak:
1.
Memanfaatkan berbagai kemampuan
yang ada (dimiliki) oleh siswa.
2.
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
3.
Memperoleh umpan balik dari
para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.
4.
Membantu siswa belajar berpikir
teoretis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
5.
Membantu para siswa belajar
menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain).
6.
Membantu para siswa menyadari
dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dalam pengalaman
sendiri maupun pelajaran sekolah.
7.
Mengembangkan motivasi untuk
belajar.
Berdasarkan pengertian
tersebut, pemanfaatan diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang
ada dalam pemikiran siswa. Memproses gagasan dan informasi yang diajarkan
melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, baik antar
siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan
sosial di mana guru membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka.
Tujuan pembelajaran
Diskusi kelas secara umum digunakan untuk memperbaiki cara berpikir dan
keterampilan komunikasi siswa serta keterlibatan siswa dalam pelajaran. Namun
secara khusus menurut Tjokrodiharjo (2000:3), “Diskusi
digunakan oleh para guru untuk setidaknya 3 (tiga) tujuan pembelajaran yang
penting, yaitu: Pertama, meningkatkan
cara berpikir siswa dengan jalan membantu siswa membangkitkan pemahaman isi
pelajaran. Kedua, menumbuhkan
keterlibatkan dan pertisipasi siswa. Ketiga,
membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi dan proses berpikir”.
Tjokrodihardjo (dalam
Trianto 2010:128) menyatakan bahwa ada 5 langkah dalam perencanaan model
pembelajaran diskusi kelas sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran khusus dan menyiapkan siswa untuk berpartisipasi.
b.
Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menguraikan aturan-aturan dasar,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal, menyajikan situasi yang tidak dapat
segera dijelaskan, menyampaikan isi diskusi.
c.
Guru memonitor antar aksi, mengajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan
siswa, menanggapi gagasan, melaksanakan aturan dasar, membuat catatan diskusi,
menyampaikan gagasan sendiri.
d.
Guru menutup diskusi dengan merangkum atau mengungkapkan makna diskusi
yang telah diselenggarakan kepada siswa.
e.
Guru menyuruh para siswa untuk memeriksa proses diskusi.
Setiap jenis
pembelajaran mempunyai ciri tersendiri, mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Demikian juga dengan model pembelajaran diskusi kelas, dalam model diskusi
kelas keuntungan dan kelemahannya menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2010:133 ) adalah:
“Keuntungan:
a) Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM.
b) Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan.
c) Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap
ilmiah.
d) Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri
sendiri.
e) Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dari
sikap demokratis para siswa.
“Kelemahan:
a)
Suatu diskusi dapat diramalkan
sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan dan
partisipasi anggota-anggotanya.
b)
Suatu diskusi memerlukan keterampilan–keterampilan
tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
c)
Jalan diskusi dapat dikuasai
(didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol.
d)
Tidak semua topik dapat
dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematik saja
yang dapat didiskusikan.
e)
Diskusi yang mendalam
memerlukan waktu yang banyak.
f)
Apabila diskusi hangat dan
siswa sudah berani mengemukakan buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk
membatasi pokok masalah.
g)
Jumlah siswa yang terlalu besar
didalam kelas akan mempengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENDIRI MELALUI PEMBELAJARAN
AKTIF, INOVATIF, KREAIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN (PAIKEM) PADA MATA PELAJARAN
PENJAS-ORKES
MATERI “MEMELIHARA KONDISI KESEHATAN”
A. LATAR
BELAKANG
Dunia
pendidikan kita ditandai oleh disparitas antara pencapaian akademik dan standar
formalitas. Faktanya, banyak peserta didik menyajikan tingkat hafalan yang baik
terhadap materi ajar yang diterimanya, namaun pada kenyataan mereka tidak
memahami. Sebagian besar peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa
yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan
atau dimanfaatkan.
Pengetahuan
dan pengalaman belajar yang kurang dipahami atau didapat oleh peserta didik
salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah tidak sesuainya pendidik atau
guru dalam menggunakan model, metode, dan strategi pembelajaran. Dengan tidak
sesuainya tersebut sehingga memepengaruhi terhadap hasil pembelajaran siswa
salah satu bentuknya adalah pembelajaran tidak bermakna. Maka untuk
menghasilkan pembelajaran yang bermakna khususnya pada pembelajaran Penjas-Orkes
Materi Memelihara Kondisi Kesehatan degunakan sebuah pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan strategi PAIKEM.
B. ULASAN
1.
Pengertian Strategi PAIKEM
PAIKEM
adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Pembelajaran PAIKEM ini adalah sebuah pembelajaran yang bermakna
yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik untuk memebangun
keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan
lain) yang telah dimiliki dan dikuasiai peserta didik, (Agus supriono: 2010)
Dalam
hal ini dapat diakatakan bahwa pembelajaran Aktif adalah pemebelajaran yang
menumbuhkan suasa keaktifan peserta didik dalam bertanaya, memepertanyakan, dan
mengemungkakan gagasa. Inovatif adalah pembelajaran pemaknaan atas realitas
kehidupan yang dipelajari. Kreatif adalah pembelajaran yang menumbuhkan dan
mengembangkan pemikiran kritis yang reflektif dan produktif untuk melibatkan
evaluasi bukti. Efektif adalah pembelajaran yang mencakup keseluruhan tujuan
pembelajaran yang berdemensial mental, fisik, maupun sosial. Menyenangkan
adalah pembelajaran yang emosional sosial positif, yang mana peserta didik
dalam belajar hal yang dialaminya bukan sebuah derita melainkan sebuah berkah
yang disukiri.
2.
Karakteristik PAIKEM
Karakteristik
dalam pembelajaran PAIKEM ini adalah terlihat pada aktivitas, inovatif,
kreatifitas, efektifitas, dan menyanangkan.
Maka Dalam hal ini strategi yang diimplementasikan dikelas harus
mempunyai karakteristik:
a. Pemebelajaran berpusat pada peserta didik
b. Mengembangkan kreativitas peserta didik
c. Menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan,
dan bermakna
d. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai
dan makna
e. Belajar berbuat yakni peserta didik dibuat aktif
f. Menekankan pada panggilan, penemuan, dan
penciptaan
g. Menciptakan pembelajaran dalam dalam situasi nyata
dan konteks sebenarnya melalui pendekatan kontekstual.
3.
Manfaat Strategi PAIKEM
Manfaat dari
startegi PAIKEM adalah:
a. Mengantarkan peserta didik ke kedewasaan dalam
arti peserta didik dapat mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya,
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik.
b. Keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran secara langsung dapat meningkatakan daya ingat dan pemahaman
terhadap konsep atau topik yang dipelajari.
c. Dapat Melatih peserta didik untuk aktif
menggunakan kemampuan menganalisis, meletih kreatifitas, meningkatkan percaya
didri.
d. Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan ,
hubungan yang harmonis antara peserta dididk dengan guru sehingga menimbulkan
motivasi tehadap peserta didik.
4.
Implementasi PAIKEM
Secara
garis besar, implentasi PAIKEM sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan dengan penekanan pada belajar melalui
berbuat.
b. Menggunakan berbagi alat bantu dan berbagai cara
dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
untuk membuat pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajr yang lebih menarik.
d. Menerapkan cara belajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e. Mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri
dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasan, dan melibatkan
siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
5.
Startegi PAIKEM pada pembelajaran PENJAS-ORKES
Dari
penjelasan diatas maka dapat diterapkan bentuk implementasi strategi PAIKEM pada
pembelajaran PENJAS ORKES materi “memelihara kondisi kesehatan”
|
No
|
Kemampuan Guru
|
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
|
|
1
|
Merancang
dan mengelola KBM materi memelihara kondisi kesehatan dan mendorong siswa
untuk berperan aktif dalam pembelajaran
|
Melakukan
kegiatan yang beragam seperti:
a. Mengecek kehadiran siswa.
b. Menulang pelajaran yang sebelumnya
c. Menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan
materi yang akan dibahas.
d. Diskusi
e. Mampraktekan
f. Menulis laporan
|
|
2
|
Menggunakan
alat bantu dan sumber yang beragam yang berhubungan dengan materi memelihara
kondisi kesehatan
|
Sesuia
dengan materi alat yang disediakan:
a. Buku bacaan
b. Bahan
c. Media
d. Alat praktek
e. Lingkungan
|
|
3
|
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan atau praktek yang
berhubungan dengan materi.
|
Siswa:
a. Mendengarkan penjelasan guru
b. Menjelaskan kembali secara jelas materi yang
telah dijelaskan guru.
c. Melaksanakan praktek dilapangan sesuai dengan
aturan dan penjelasan yang telah dijelaskan guru.
d. Menerangkan tentang apa yang telah dipraktekkan
sesuai dengan apa yang telah dipraktekan
|
|
4
|
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan sendiri secara praktek
dan tertulis.
|
Melalui
diskusi:
Siswa
bertanya kepada guru tentang apa yang tidak diketahui.
|
|
5
|
Menyesuaikan
bahan/praktek atau kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
|
a. Siswa dikelompokan sesuai dengan kemampuan.
b. Prktek yang dilakukan disesuaikan dengan alat
yang ada dan dengan kemampuan siswa.
c. Diberikan remedial bagi yang belum tuntas.
|
|
6
|
Mengaiitkan
KBM/ materi dengan pengalam siswa sehari-hari
|
a. Siswa menceritakan atau melaksanakan cara praktek
dengan pengalaman sendiri.
b. Siswa menerapkan cara yang telah dipelajari
dalam kegiatan sehari-hari
|
|
7
|
Melakukan
penilaian dengan kemampuan siswa.
|
a. Melihat dan memperhatikan cara yang dilakukan
siswa.
b. Memberikan umpan balik.
|
Berdasarkan implementasi diatas maka bentuk dari
rencana pembelajaaran (RPP) nya adalah:
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
|
Sekolah
|
: SD N 07 KOTO BARU
|
|
Mata
Pelajaran
|
: Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
|
|
Kelas/Semester
|
: 6 ( Enam )/ II (dua )
|
|
Pertemuan
ke
|
:
Pertama
|
|
Alokasi
Waktu
|
: 2 x 35 Menit
|
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan
latihan peningkatan kualitas kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : 1.1 Mempraktikkan
sikap hidup sehat untuk memelihara kondisi kesehatan
1.2 Mempraktikkan peregangan otot dan pelemasan
persendian dengan baik sebelum latihan, serta nilai disiplin
1.3 Mempraktikkan aktivitas kondisi fisik secara
terencana dan sungguh sungguh
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin, Kerja keras, Kreatif,
Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi,
Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
A.
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat melakukan olahraga dengan rutin
- Siswa dapat melakukan gerakan gerakan peregangan, pelemasan dan kelenturan
B.
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Memelihara Kondisi Kesehatan
C.
Metode Pembelajaran:
- Strategi PAIKEM
- Ceramah
- Demonstrasi
- Praktek
D.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
- Kegiatan Awal:
F
Siswa dibariskan menjadi empat barisan
F
Mengecek kehadiran siswa
F
Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
F
Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi
pada kegiatan inti
F
Mendemonstrasikan materi inti yang akan
dilakukan/dipelajari
- Kegiatan Inti:
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F
Melakukan gerakan olah raga dengan rutin
F
Melakukan gerakan gerakan bagian leher dan kepala
F
Melakukan gerakan bahu, dada dan lengan
F
Melakukan gerakan bagian perut, pinggang dan
punggung
F
Melakukan gerakan bagian paha, lutut dan kaki
F
Melakukan gerakan merenggutkan anggota badan
F melibatkan peserta didik
secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik
melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
- Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup,
guru:
o
Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari
guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan
o
Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan
pada senam dasar
E.
Alat dan Sumber Belajar:
- Buku Penjaskes kls. 6
- Infokus
- Lapangan
- Matras
- Pluit
- Stop watch
F.
Penilaian:
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
·
Disiplin,
·
Kerja keras
·
Kreatif,
·
Demokratif
·
Rasa Ingin tahu,
·
Cinta tanah air,
·
Bersahabat,
·
Menghargai prestasi,
·
Gemar membaca,
·
Peduli lingkungan,
·
Peduli sosial,
·
Tanggung jawab
|
· Melakukan berolahraga
secara rutin
· Berpakaian yang sesuai
· Melakukan gerakan – gerakan
bagian leher, kepala
· Melakukan
gerakan-gerakan bagian bahu, dada dan lengan
· Melakukan
gerakan-gerakan bagian perut , pinggang/punggung
· Melakukan gerakan –
gerakan bagian kaki, paha, lutut dan telapak kaki
· Melakukan gerakan
merenggut renggutkan anggota badan
|
Test
(perorangan/
berpasangan)
Test
(individu/
kelompok)
Test
(individu/
kelompok)
|
Test tertulis/ lisan
Test praktek
Test ketrampilan/ praktek
|
1. Jelaskan pola hidup
sehat !
2. Sebutkan manfaat pola
hidup sehat !
3. Berdasarkan contoh
sikap hidup sehat dan bersih !
1. Lakukan perenggangan
statis
2. Lakukan perenggangan
dinamis
3. Lakukan gerakan
pelemasan pada sendi
Tes melakukan gerakan :
- lari selama 15 menit
|
FORMAT
KRITERIA PENILAIAN
& Produk
( hasil diskusi )
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
& Performansi
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
LEMBAR PENILAIAN
|
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
|
|
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN :
Nilai = (
Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk
siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Mengetahui 13 Desember 2013
Kepala Sekolah Guru
Mapel PJOK.
.................................. ..................................
NIP : NIP
DAFTAR RUJUKAN
Husanah &
Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka
Suprijono, A. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Slamet, 2010. Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
(PENJAS-ORKES). Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar